Jakarta (ANTARA News) - Lembaga pemeringkat internasional Fitch pada Kamis menaikkan rating utang Indonesia dari "BB" menjadi "BBB-" yang berarti masuk dalam golongan tingkat investasi atau investment grade sebagai negara dengan iklim investasi jangka panjang bagus.
Deputi Gubernur Bank Indonesia Hartadi A Sarwono saat dihubungi di Jakarta mengatakan, peningkatan rating menjadi investment grade ini sangat besar pengaruhnya bagi perekonomian Indonesia.
"Secara umum kita menyambut baik upgrade dari Fitch ini. Harapan yang sudah lama ditunggu sejalan dengan berbagai upaya untuk menerapkan kebijakan ekonomi yang konsisten dan berhati-hati," kata Hartadi.
Dikatakannya, dengan peningkatan peringkat ini prospek ekonomi Indonesia akan menjadi semakin baik sejalan dengan menurunnya risiko dan "borrowing cost" sehingga menunjang pembiayaan kegiatan ekonomi Indonesia.
"Up-grade di tengah-tengah memburuknya perekonomian global menunjukkan bahwa risiko penanaman modal termasuk investasi yang semakin kecil sehingga lebih menarik untuk masuknya capital inflow," katanya.
Sementara pengamat ekonomi Mirza Adityaswara mengatakan naiknya peringkat Indonesia ke investment grade sudah diduga para investor mengingat stabilitas ekonomi Indonesia yang terus membaik.
"Yield SUN Indonesia sudah mencerminkan rating investment grade, contohnya yield SUN rupiah Indonesia jangka waktu 10 tahun hanya 6,2 persen, lebih rendah daripada negara-negara Eropa yang ratingnya masih A," katanya.
Investment grade, lanjutnya, merupakan cerminan bahwa Indonesia berhasil mengelola rasio-rasio makro ekonominya secara hati-hati, terutama rasio utang pemerintah hanya 25 persen terhadap PDB dan defisit fiskal hanya 1,5 persen PDB, dengan pettumbihan ekonomi yang cukup tinggi 6,5 persen dan inflasi yang cukup rendah tahun ini yaitu 4,0 persen.
Dampak positif dari kenaikan peringkat ini, lanjut Mirza adalah dana-dana investasi portofolio jangka panjang akan mulai masuk ke Indonesia, termasuk penanaman modal asing langsung (FDI) akan mulai melirik Indonesia lagi.
"Tentu saja buat FDI masuk, kita harus menyediakan infrastruktur," katanya.
Intinya, kata Mirza, Indonesia harus berusaha agar rating investment grade "BBB -" bisa naik terus menjadi "BBB", kemudian "BBB +", kemudia "A -" , dan seterusnya dengan terus menjaga rasio makro yang prudent yaitu rasio utang pemerintah, rasio utang swasta, rasio defisit fiskal, rasio neraca pembayaran, perbankan yang prudent, dan meningkatkan pemberantasan korupsi serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi agar rasio pajak bisa meningkat.
(ANTARA)
Fitch berikan peringkat BBB- buat Indonesia
15 Desember 2011 19:41 WIB
Deputi Gubernur BI Hartadi A. Sarwono (FOTO ANTARA)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011
Tags: