Pasuruan (ANTARA News) - Kinerja PT Boma Bisma Indra (PT BBI) Pasuruan yang telah mengalami pasang surut sekitar delapan tahun, kini sudah mulai pulih kembali setelah melaksanakan program Grouping BUMN.

Hal itu diungkapkan Dirut PT BBP Pasuruan Lala Indiono saat mendampingi Deputi Menteri BUMN Bidang Industri Startegis dan Manufaktur, Irnanda Laksanawan seusai memimpin Pra-RUPS PT BBI Pasuruan, PT InkaMadiun, dan PT Barata Surabaya di Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (15/12).

Disebutkan, PT BBI Pasuruan setelah diresmikan Presiden Soeharto pada tahun 1989 kinerja mengalami pasang surut. Bahkan puncaknya antara tahun 2000 dann2008 kinerja PT BBI Pasuruan betul-betul surut. Namun, mulai memasuki tahun 2009 PT BBI Pasuruan mulai bangkit dan mendekati pulih kembali.

Lala Indiono menyatakan optimistis mulai tahun depan kinerja PT BBI Pasuruan yang telah melaksanakan program Grouping BUMN, akselerasi pemulihan kinerjanya akan berjalan semakin lebih cepat lagi.

Fabrication Manager PT BBI Pasuruan, Muslimin, menjelaskan bahwa propduk unggulan PT BBI Pasuruan meliputi produk cor (casting) yang terdiri atas cor besi dan cor baja serta peralatan industri.

Disebutkan, produksi cor besi untuk melayani pembuatan pabrik gula, sedangkan cor baja untuk melayani industri chemical dan permesinan.

Sementara produk peralatan industri untuk melayani peralatan PLN (power plant), baik untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun luar negeri, serta untuk melayani industri perminyakan (oil dan gas).

Muslimin menjelaskan bahwa mayoritas produksi PT BBI Pasuruan untuk memenuhi permintaan luar negeri (ekspor), karena PT BBI Pasuruan telah menjalin kerja sama dengan Alstom Prancis dalam Long Term Suplay Agreement (LTSA) dengan produk-propduk unggulannya berupa paket condensor (penakar panas/pengembunan).

Disebutkan, paket condensor produk PT BBI di antaranya telah diekspor ke Mesir, Meksiko, Australia, Vietnam, Singapura, Timur Tengah, Amerika, dan Eropa.

Muslimin menjelaskan, kini PT BBI Pasuruan juga sedang mengerjakan 6 paket condensor pesanan PLN Singapura (4 paket), PLN Kuwait (1 paket), dan Vietnam (1 paket). Sedangkan produklain PT BBI Pasurtuan meliputi Preseure Veesel (bejana tekanan).

Muslimin juga menjelaskan, produk-produk PT BI juga telah mendapatkan sertifikat ASME (American Society Mecanical Engeenering).

Meski kinerja PT BBI Pasuruan telah mulai pulih kembali, Dirut PT BBI Pasuruan, Lalak Indiyono mengaku masih mengahadapi kendala pengiriman produkssinya keluar negeri, karena fasiltas Pelabuhan Pasuruan yang kurang memadai.

Untuk mengirim produks PT BBI ke luar negeri khusunya lewat Pelabuhan Pasuruan hanya bisa dilakukan satukali dalam satu bulan, yakni pada saat purnama penuh (full moon) agar kapal tidaak kandas. Produk PT BBI yang ukurannya cukup besar juga harus diangkut dengan tongkang terkebih dulu sebelum dinaikkan ke kapal. (KR-MSW)