Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengajak partai politik negara-negara BRICS (Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan) bekerja sama untuk mengatasi masalah dunia.

Megawati mengatakan hal itu saat berbicara dalam BRICS Political Parties, Think Tanks, and Civil Society Organization Forum yang digelar di Beijing. Megawati hadir secara virtual melalui layanan telekonferensi, Kamis malam.

Megawati menyinggung sejumlah isu kemanusiaan yang harus menjadi perhatian serta dicarikan solusinya oleh partai politik di dunia.

Menurut dia, forum dialog ini sangatlah penting di tengah berbagai dampak pandemi COVID-19 yang begitu luas bagi kehidupan dan sampai hari ini belum sepenuhnya dapat diatasi.

Dan kini, lanjutnya, muncul ketegangan baru akibat ketidakseimbangan keamanan global yang ikut memicu persoalan di Rusia-Ukraina.

"Dengan berbagai persoalan tersebut, apa yang dilakukan oleh forum ini diharapkan membuka ruang dialog bagi partai politik. Dengan dialog dapat dibangun kesepahaman terhadap tanggung jawab partai politik bagi perdamaian dunia," kata Megawati dalam siaran persnya.

Selain upaya tersebut, papar dia, kerja sama partai politik melalui forum ini dapat difokuskan untuk beberapa isu lainnya, yakni peningkatan "capacity building"; pelatihan bersama kepemimpinan partai politik, institusionalisasi partai politik sesuai dengan kultur strategik setiap bangsa; dan bagaimana partai politik menjawab berbagai isu strategis seperti "global warming", ekonomi, "green economy", serta pentingnya kerja sama di bidang kebudayaan.

Baca juga: Megawati dukung BRICS bentuk "New Development Bank"
Secara khusus Megawati bicara soal "global warming". Baginya, isu ini sangat penting untuk serius disikapi mengingat ancaman yang ditimbulkan bagi masa depan, terutama berkaitan dengan ketersediaan pangan.

"Pangan sangat penting karena menyentuh kehidupan dasar setiap manusia yang harus dijaga selalu ketersediaannya. Jangan sampai krisis pangan menjadi persoalan bagi masa depan seluruh bangsa di dunia ini," papar Presiden Kelima RI itu.

Oleh karena itu, kerja sama penelitian, peningkatan produksi, dan diversifikasi pangan menjadi sebuah hal penting yang harus segera dijawab melalui kerja sama partai politik.

Baca juga: Rakyat Korea Selatan menaruh harap pada Megawati soal perdamaian
Dia menambahkan kerja sama partai politik dengan agenda strategis menjadi bagian dari fungsi diplomasi yang dijalankan oleh partai politik.

Diplomasi politik, ujarnya, dapat menjadi penguat kerja sama multilateral yang dilakukan oleh negara-negara di dunia, khususnya yang tergabung dalam BRICS.

Megawati mengajak agar kerja sama dilaksanakan dalam spirit yang sama, seperti yang pernah dilakukan para pemimpin negara tahun 1955 dalam ajang Konferensi Asia Afrika (KAA).

Di dalam KAA tersebut, prinsip koeksistensi damai dan bagaimana mewujudkan sistem internasional yang didasarkan pada nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, serta solidaritas antarbangsa sangat harus dikedepankan.

Baca juga: Megawati: Spirit kebudayaan jadi kunci perdamaian di Semenanjung Korea
Melalui KAA tersebut prinsip nonintervensi terhadap kedaulatan sebuah negara serta komitmen untuk menyelesaikan berbagai persoalan dunia dengan mengedepankan perundingan dan dialog sangat dikedepankan dibandingkan dengan selalu pendekatan militer.

"Dengan semangat yang sama pula, kita semua berharap agar ke depan tidak ada lagi negara yang memaksakan kepentingan nasionalnya yang berdampak bagi penderitaan bangsa lain," tegas Megawati.

Sementara itu, Presiden Republik Rakyat Tiongkok Xi Jinping mengucapkan selamat hangat atas penyelenggaraan forum partai politik BRICS.

"Salam untuk para pemimpin dan delegasi yang hadir. Saat ini kelemahan pemulihan ekonomi, kesenjangan pembangunan merupakan iklim dan tantangan. BRICS harus ingat aspirasi dan misi bersama para negara berkembang, mengadvokasi kerja sama internasional. Tiongkok bersedia bersama semua negara termasuk negara-negara BRICS menjalankan tujuan pembangunan berkelanjutan tahun 2030," ujar Presiden Xi Jinping.

Setelah itu sejumlah perwakilan parpol dari BRICS dan non-BRICS menyampaikan pandangannya, termasuk Megawati. Di awal pidatonya, Megawati menyapa Presiden Xi Jinping.