Bandung (ANTARA News) - Bobotoh Bandung menggalang pengumpulan koin atau uang recehan logam untuk disetorkan ke PSSI sebagai tebusan atas sanksi yang dijatuhkan organisasi sepak bola nasional itu terhadap tim "Maung Bandung".

Klub kebanggaan Jawa Barat itu mendapat sanksi dari PSSI karena memutuskan kembali berlaga di Liga Super Indonesia (LSI) 2011-2012.

"Mulai Kamis (15/12) ini kami bobotoh Bandung Peduli Persib dan PSSI mulai mengumpulkan koin untuk disetor ke PSSI yang menghukum Persib Rp1 miliar, PSSI tidak adil," kata koordinator aksi, Egan di sela-sela aksi bobotoh di Gedung Sekretariat PSSI Jabar Jalan Lodaya Kota Bandung, Kamis.

Aksi pengumpulan koin itu dilakukan oleh bobotoh dengan mendatangi kelompok-kelompok bobotoh Persib serta masyarakat Bandung peduli tim Maung Bandung itu..

Bobotoh yang berjumlah sekitar 30 orang itu mendatangi Sekretariat PSSI Jabar sekitar pukul 11.00 WIB dan langsung melakukan orasi yang intinya mengecam PSSI yang menjatuhkan sanksi terhadap PSSI dengan hukuman yang lebih berat dibanding klub ISL lainnya.

Persib disanksi turun ke divisi utama dan diharusnya membayar uang senilai Rp1 miliar karena menyeberang dari IPL ke ISL. Padahal Persib sebelumnya sudah menjalani laga pembuka melawan Semen Padang di ajang IPL.

Pada aksi yang digelar di Sekretariat PSSI Jabar, bobotoh menyerahkan simbolis uang koin yang disusun dengan tulisan "1M" yang disusun dari uang koin Rp500 dan Rp200-an.

Uang senilai "Rp1M" itu diserahkan kepada staf Pengda PSSI Jabar, Tate yang berada di sektar sekretariat itu. Selain itu juga menyerahkan lembar tunturan dan aspirasi bobotoh kepada PSSI yang dimasukan ke dalam botoh kemasan air mineral yang disegel dan dipasangi cap dan lambang PSSI yang dicoret silang dengan tinta merah.

"Kami bobotoh menyampaikan keprihatinan atas sikap PSSI yang ngotot menghukum Persib secara tebang pilih, PSSI telah mencederai publik sepak bola Bandung," kata Egan.

Pada kesempatan itu, Egan menyebutkan bobotoh akan berangkat dengan massa besar untuk mempertanyakan pertimbangan PSSI yang menghukum Persib yang lebih berat dibanding tim lainnya.

"Ini sebuah ketidakadilan dari kepengurusan PSSI yang sudah disusupi unsur politis, jangan biarkan bertahan lama karena hanya akan menambah luka semakin dalam di tubuh PSSI," katanya.

Bobotoh Peduli Persib dan PSSI juga mendesak digelarnya Kongres Luar Biasa (KLB) untuk menyelamatkan PSSI dari unsur-unsur pengurus yang kental kepentingan politiknya.

"Tidak menyertakannya pemain yang berlaga di klub ISL untuk bergabung di Timnas PSSI adalah sebuah keputusan mencederai pemain sepak bola Indonesia. Persepakbolaan Indonesia saat ini di jurang kehancuran, pergantian pengurus tidak membikin iklim semakin maju," katanya.

Pada kesempatan itu, Bobotoh Peduli Persib dan PSSI mendesak agar para insan sepak bola pemain, pelatih, official di Indonesia untuk bersatu dan tidak dikotak-kotak dalam kepentingan politik sekelompok tertentu.

"Kami harus lama menunggu prestasi sepak bola hadir bila kepentingan politis lebih kental di olahraga, selamatkan PSSI segera," kata Egan mewakili rekan-rekannya.
(ANT)