Bogor (ANTARA) - Kabun Raya Bogor pada peringatan ulang tahun ke-205 meresmikan wahana baru berupa Griya Anggrek yang menyimpan berbagai koleksi anggrek yang dapat menjadi tempat riset, konservasi maupun wisata.

Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam keterangannya, Kamis, mengatakan, Kebun Raya Bogor di usianya ke-205 tahun saat ini menjadi percontohan bagi 44 kebun raya lainnya yang tersebar di seluruh Indonesia.

Berdasarkan data BRIN, hingga saat ini ada 45 kebun raya di seluruh Indonesia. Kebun raya yang pengelolaannya di bawah BRIN meliputi Kebun Raya Bogor, Kebun Raya Cibodas, Kebun Raya Purwodadi, Kebun Raya Eka Karya Bali, dan Kebun Raya Cibinong.

Selain itu, ada lima kebun raya yang dikelola oleh pemerintah provinsi, 32 kebun raya lainnya dikelola oleh pemerintah kabupaten/kota, serta tiga kebun raya yang dikelola oleh perguruan tinggi

Menurut Handoko, dengan diresmikannya wahana edukasi Griya Anggrek di Kebun Raya Bogor diharapkan menjadi pelopor dalam mengelola fasilitas di kebun raya lainnya yang dibangun oleh kementerian terkait.

Griya Anggrek di Kebun Raya Bogor ini merupakan salah satu fasilitas yang secara spesifik untuk menyimpan koleksi anggrek, khususnya spesies asli, serta hasil silang dan hibrida.

Handoko menyebut, Griya Anggrek secara keseluruhan mampu menampung sekitar 800 suku dan 4.000 marga dengan jumlah sebanyak 10.000-an tanaman.
"Keberadaannya diharapkan menjadi tempat edukasi bagi publik, tidak hanya tentang anggrek tetapi juga konservasi secara umum," katanya.

Dia menjelaskan, kebun raya memiliki lima fungsi yakni sebagai riset, konservasi, jasa lingkungan, edukasi, dan wisata. Pengelolaannya akan diintegrasikan dengan Sains Center di daerah kebun raya sebagai tempat pemberdayaan ekonomi yakni UMKM daerah berbasis teknologi sebagai penguatan ekonomi lokal, sehingga program kebun raya menjadi lebih multidimensi.