Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menetapkan volume impor daging pada tahun 2012 akan mencapai 85.000 ton turun dari realisasi impor daging tahun 2011 sebesar 90.000 ton.

"Impor daging sebesar 85.000 ton tahun depan (2012) dipenuhi dalam bentuk sapi hidup atau bakalan sebanyak 283.000 ekor, dan dari impor daging sebesar 34.000 ton," kata Menteri Pertanian Suswono, usai Rapat Koordinasi Ketahanan Pangan di Kantor Kementerian Perekonomian, Jakarta, Rabu malam.

Menurut Suswono jumlah impor daging pada 2012 merupakan 20 persen dari kebutuhan daging dalam negeri yang mencapai sekitar 484.000 ton.

Ia menjelaskan penurunan impor daging sapi dan sapi bakalan pada tahun 2012 dipicu antara lain keberhasilan pemerintah melakukan sensus ternak sehingga dapat memperkirakan seberapa besar kebutuhan daging sapi yang sesungguhnya.

Selain itu penurunan impor daging sapi dan bakalan sapi juga karena semakin bertambahnya wilayah baru peternakan sapi secara nasional.

"Setelah dihitung maka dapat diperoleh angka yang realistis untuk mengimpor daging sapi," ujarnya.

Angka impor tersebut juga sudah memperhitungkan tingkat konsumsi daging nasional yang mencapai 1,9 kilogram per kapita/tahun, naik dari 1,67 kilogram per kapita/tahun.

Untuk merealisasikannya pemerintah menunjuk sebanyak 58 importir terdaftar perusahaan pengimpor daging sapi, dan 23 perusahaan impotir sapi bakalan.

Adapun asal sapi impor ditambahkan Suswono, diserahkan kepada importir yang penting bebas dari penyakit mulut dan kuku seperti Australia.
(T.R017/S025)