Kemenkumham jadikan perguruan tinggi mitra strategis hasilkan SDM
19 Mei 2022 11:40 WIB
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Hamonangan Laoly memberikan sambutan pada wisuda Universitas Krisnadwipayana di Jakarta, Kamis. ANTARA/HO-Humas Kemenkumham
Jakarta (ANTARA) - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Hamonangan Laoly mengatakan kementerian yang dipimpinnya menjadikan perguruan tinggi di Tanah Air sebagai mitra strategis untuk menghasilkan sumber daya manusia (SDM) unggul.
"SDM tersebut diharapkan mampu bekerja sama dalam perencanaan, pembangunan, pembinaan dan penegakan hukum," kata Menkumham Yasonna H Laoly saat memberikan sambutan pada wisuda Universitas Krisnadwipayana di Jakarta, Kamis.
Menurutnya, hal tersebut juga selaras dengan yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo untuk menciptakan sumber daya manusia dengan karakter unggul.
"Saudara-saudara yang diwisuda hari ini harus menjadi katalisator perubahan masyarakat, dinamisator dari keinginan masyarakat dan inspirator bagi masyarakat," kata Yasonna.
Baca juga: Menkumham: Banyak parpol yang tidak aktif berpotensi ganggu demokrasi
Baca juga: Menkumham target revisi PP tentang kewarganegaraan rampung 2022
Dalam sambutannya, ia mengingatkan para wisudawan agar tidak bisa egois dan merasa paling hebat. Sebab, pada dasarnya, kuliah bukan hanya mencari nilai akademik tetapi juga nilai pengabdian yang harus diterapkan serta terus dikembangkan.
Menurutnya, para wisudawan memerlukan satu kompetensi khusus untuk ikut berperan dalam membangun bangsa dan negara. Dalam persaingan yang ketat serta dinamis seseorang harus mempunyai keunggulan komparatif.
"Ubah mindset dari berorientasi sebagai pencari kerja, menjadi pencipta lapangan kerja," ujar Guru Besar Ilmu Kriminologi Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) tersebut.
Pada kesempatan itu, ia mengatakan percepatan era transformasi digital akibat pandemi COVID-19 harus dijadikan peluang untuk mencapai lompatan kemajuan.
"Pandemi COVID-19 memengaruhi banyak hal, kita dipaksa untuk berubah dan menerima sebuah kondisi new normal serta memasuki era transformasi digital," jelas dia.
Perkembangan teknologi yang sangat cepat membutuhkan kemampuan adaptasi yang cepat pula. Hal itu menjadi salah satu kemampuan penting bagi civitas akademika dan institusi perguruan tinggi.
"SDM tersebut diharapkan mampu bekerja sama dalam perencanaan, pembangunan, pembinaan dan penegakan hukum," kata Menkumham Yasonna H Laoly saat memberikan sambutan pada wisuda Universitas Krisnadwipayana di Jakarta, Kamis.
Menurutnya, hal tersebut juga selaras dengan yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo untuk menciptakan sumber daya manusia dengan karakter unggul.
"Saudara-saudara yang diwisuda hari ini harus menjadi katalisator perubahan masyarakat, dinamisator dari keinginan masyarakat dan inspirator bagi masyarakat," kata Yasonna.
Baca juga: Menkumham: Banyak parpol yang tidak aktif berpotensi ganggu demokrasi
Baca juga: Menkumham target revisi PP tentang kewarganegaraan rampung 2022
Dalam sambutannya, ia mengingatkan para wisudawan agar tidak bisa egois dan merasa paling hebat. Sebab, pada dasarnya, kuliah bukan hanya mencari nilai akademik tetapi juga nilai pengabdian yang harus diterapkan serta terus dikembangkan.
Menurutnya, para wisudawan memerlukan satu kompetensi khusus untuk ikut berperan dalam membangun bangsa dan negara. Dalam persaingan yang ketat serta dinamis seseorang harus mempunyai keunggulan komparatif.
"Ubah mindset dari berorientasi sebagai pencari kerja, menjadi pencipta lapangan kerja," ujar Guru Besar Ilmu Kriminologi Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) tersebut.
Pada kesempatan itu, ia mengatakan percepatan era transformasi digital akibat pandemi COVID-19 harus dijadikan peluang untuk mencapai lompatan kemajuan.
"Pandemi COVID-19 memengaruhi banyak hal, kita dipaksa untuk berubah dan menerima sebuah kondisi new normal serta memasuki era transformasi digital," jelas dia.
Perkembangan teknologi yang sangat cepat membutuhkan kemampuan adaptasi yang cepat pula. Hal itu menjadi salah satu kemampuan penting bagi civitas akademika dan institusi perguruan tinggi.
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2022
Tags: