Hanoi (ANTARA) - Pelari Indonesia Odekta Elvina Naibaho mempersembahkan kemenangan untuk keluarganya setelah berhasil menyabet emas marathon putri SEA Games ke-31 dalam perlombaan yang digelar di kawasan Stadion Nasional My Dinh, Hanoi, Vietnam, Kamis.

"Saya melakukan itu untuk keluarga saya karena mereka yang mengizinkan saya, mereka yang mengeluarkan biaya untuk saya," ujar Odekta.

Odekta mengungkapkan bahwa dia telah berjuang selama dua bulan belakangan tanpa mendapat biaya, sehingga dia harus mengorbankan tidak hanya materi tetapi juga terkuras secara emosi.

Baca juga: Tangis Odekta Naibaho pecah saat sabet emas SEA Games Vietnam

"Saya tidak melakukan itu untuk orang-orang yang benar-benar ketika saya di atas mereka menganggap saya sebagai Odekta, tetapi ketika saya di bawah mereka sama sekali enggak melihat saya," kata Odekta.

"Saya ingin menyampaikan bahwa jangan ketika kita berhasil kita disayang ketika kita tidak berhasil kita dibuang."

Usai upacara pengalungan medali, dalam sesi foto Odeta kembali menunjukkan kertas yang sebelumnya dia tunjukkan setelah finis di urutan pertama perlombaan.

Kertas tersebut bertuliskan: "Akhirnya… Impianku selama ini terwujud mengumandangkan lagu kebangsaan Indonesia. Terima kasih Ayah Ibu atas doa restu mu."

"Ini adalah impian saya yang saya impi-impikan selama mengenal atletik," kata Odeta, yang mempersiapkan tulisan tersebut malam hari sebelum perlombaan.

Baca juga: Debut di SEA Games, Valentin Lonteng puas dengan catatan waktu

Odekta berhasil finis di urutan pertama dengan catatan waktu 2 jam 55 menit 27 detik, mengalahkan Christine Halllasgo (Filipina) dengan catatan waktu 2 jam 56 menit 7 detik dan Ngoc Hoa Hoang Thi (Vietnam) dengan catatan waktu 2 jam 57 menit 35 detik yang harus puas meraih medali perak dan perunggu.

Kemenangan kali ini menjadi balas dendam atas kegagalan Odekta pada SEA Games Filipina 2019. Kala itu Odekta yang memimpin perlombaan sejak awal terjatuh sekitar 600 meter menjelang finis dan tak bisa melanjutkan perlombaan.

"Bersyukur kepada tuhan, tuhan mengizinkan saya menginjakkan kaki di finis menebus dosa saya mencapai kemenangan saya," kata Odekta.

"Ada kram di dua lap terakhir, melawan emosional karena sebenarnya waktunya agak lambat sehingga saya harus mengontrol saya. Seorang pemenang sesungguhnya harus mengenal skill mengontrol diri, strategi kesabaran dan kesadaran," ujarnya menambahkan.

Pada perlombaan sebelumnya, Agus Prayogo dan Hendro Yap berhasil menyumbang perak masing-masing pada nomor marathon putra dan jalan cepat putra. Dengan begitu, cabang olahraga atletik SEA Games Vietnam telah mempersembahkan dua emas, lima perak dan empat perunggu.

Baca juga: Zohri gagal raih medali nomor 100m SEA Games 2021