SEA Games 2021
Apriyani Rahayu tetap bersyukur dengan raihan perak beregu SEA Games
18 Mei 2022 23:53 WIB
Pebulu tangkis ganda putri Indonesia Siti Fadia Silva Ramadhanti (kanan) dan Apriyani Rahayu (kiri) mengembalikan kok ke arah lawannya pebulu tangkis ganda putri Thailand pada final bulu tangkis beregu putri SEA Games 2021 Vietnam di Bac Giang Gymnasium, Vietnam, Rabu (18/5/2022). . ANTARA FOTO/Zabur Karuru/aww. (ANTARA FOTO/ZABUR_KARURU)
Hanoi, Vietnam (ANTARA) - Pebulu tangkis ganda putri Indonesia Apriyani Rahayu mengaku bersyukur meski hanya membawa pulang medali perak beregu SEA Games 2021 Vietnam.
Indonesia kalah 0-3 dari Thailand dalam final beregu putri SEA Games Vietnam di Bac Giang Gymnasium, Bac Giang, Vietnam, Rabu.
Kekalahan tersebut memperpanjang puasa medali emas beregu putri Indonesia yang terakhir kali diraih pada SEA Games 2007 di Thailand.
Apriyani yang juga berperan sebagai kapten itu mengatakan bahwa kekalahan tersebut menjadi alarm bagi tim putri Indonesia untuk bekerja lebih keras lagi meningkatkan kualitas.
Baca juga: Tampil sebagai debutan, Apriyani/Fadia siap tampil maksimal
“Kami sudah memberikan yang terbaik. (Kekalahan) ini menjadi dorongan bagi kami tim putri supaya bisa lebih bekerja keras lagi, supaya di tahun-tahun ke depan kita bisa menjuarai SEA Games terutama di nomor beregu,” kata Apriyani di Bac Giang Gymnasium, Bac Giang, Vietnam, Rabu.
“Memang ini akan menjadi PR untuk kita semua tim Indonesia. Kami bersyukur dengan hasil hari ini dan terima kasih untuk adik-adik yang telah bekerja keras,” katanya lagi.
Apri, yang baru pertama kali dipasangkan dengan Siti Fadia Silva Ramadhanti, mengakui bahwa kualitas pemain Thailand memang lebih baik dan berpengalaman.
Baca juga: Apriyani/Fadia bakal debut sebagai ganda putri di SEA Games Vietnam
Sementara itu, pemain Indonesia yang diturunkan pada SEA Games tahun ini adalah mayoritas pemain-pemain muda yang baru debut di ajang multicabang.
Salah satunya, Putri Kusuma Wardani yang turun di tunggal pertama harus mengakui keunggulan tunggal putri peringkat ke-10 dunia, Pornpawee Chochuwong.
Meski selalu unggul pada masa interval gim, pemain peringkat ke-51 dunia itu selalu kecolongan di poin-poin kritis hingga akhirnya harus menyerah setelah melalui pertarungan ketat yang berakhir 16-21, 20-22.
Apri/Fadia juga tidak mampu menyamakan kedudukan setelah ditaklukkan pasangan peringkat ke-8 dunia, Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai dua gim langsung.
Peluang Indonesia untuk menang pun semakin tertutup meski menyisakan satu partai lagi yang mempertemukan Stephanie Widjaja dan Supanida Katethong.
Stephanie, peringkat ke-217 dunia, kalah kelas dari Katethong yang merupakan peringkat ke-26 dunia. Dia pun menyerah dalam dua gim langsung 14-21, 8-21.
Baca juga: Indonesia raih perak bulu tangkis beregu putri, Thailand masih dominan
Baca juga: Pelatih akui bulu tangkis putri Indonesia masih kalah dari Thailand
Indonesia kalah 0-3 dari Thailand dalam final beregu putri SEA Games Vietnam di Bac Giang Gymnasium, Bac Giang, Vietnam, Rabu.
Kekalahan tersebut memperpanjang puasa medali emas beregu putri Indonesia yang terakhir kali diraih pada SEA Games 2007 di Thailand.
Apriyani yang juga berperan sebagai kapten itu mengatakan bahwa kekalahan tersebut menjadi alarm bagi tim putri Indonesia untuk bekerja lebih keras lagi meningkatkan kualitas.
Baca juga: Tampil sebagai debutan, Apriyani/Fadia siap tampil maksimal
“Kami sudah memberikan yang terbaik. (Kekalahan) ini menjadi dorongan bagi kami tim putri supaya bisa lebih bekerja keras lagi, supaya di tahun-tahun ke depan kita bisa menjuarai SEA Games terutama di nomor beregu,” kata Apriyani di Bac Giang Gymnasium, Bac Giang, Vietnam, Rabu.
“Memang ini akan menjadi PR untuk kita semua tim Indonesia. Kami bersyukur dengan hasil hari ini dan terima kasih untuk adik-adik yang telah bekerja keras,” katanya lagi.
Apri, yang baru pertama kali dipasangkan dengan Siti Fadia Silva Ramadhanti, mengakui bahwa kualitas pemain Thailand memang lebih baik dan berpengalaman.
Baca juga: Apriyani/Fadia bakal debut sebagai ganda putri di SEA Games Vietnam
Sementara itu, pemain Indonesia yang diturunkan pada SEA Games tahun ini adalah mayoritas pemain-pemain muda yang baru debut di ajang multicabang.
Salah satunya, Putri Kusuma Wardani yang turun di tunggal pertama harus mengakui keunggulan tunggal putri peringkat ke-10 dunia, Pornpawee Chochuwong.
Meski selalu unggul pada masa interval gim, pemain peringkat ke-51 dunia itu selalu kecolongan di poin-poin kritis hingga akhirnya harus menyerah setelah melalui pertarungan ketat yang berakhir 16-21, 20-22.
Apri/Fadia juga tidak mampu menyamakan kedudukan setelah ditaklukkan pasangan peringkat ke-8 dunia, Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai dua gim langsung.
Peluang Indonesia untuk menang pun semakin tertutup meski menyisakan satu partai lagi yang mempertemukan Stephanie Widjaja dan Supanida Katethong.
Stephanie, peringkat ke-217 dunia, kalah kelas dari Katethong yang merupakan peringkat ke-26 dunia. Dia pun menyerah dalam dua gim langsung 14-21, 8-21.
Baca juga: Indonesia raih perak bulu tangkis beregu putri, Thailand masih dominan
Baca juga: Pelatih akui bulu tangkis putri Indonesia masih kalah dari Thailand
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2022
Tags: