Jakarta (ANTARA) - Praktisi dan Pengamat Pasar Modal Lucky Bayu Purnomo memprediksi kinerja BUMN Holding Pertambangan MIND ID masih bisa tumbuh setidaknya hingga enam persen karena adanya kenaikan harga komoditas sektor pertambangan.

"Ruang pertumbuhannya masih ada karena sektor pertambangan secara indeks menguat," ujarnya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.

Lucky memproyeksikan secara jangka menengah harga Antam bisa bertumbuh hingga Rp2.900 hingga Rp3.000 per saham, Bukit Asam bisa mencapai Rp4.500 per saham dan Timah bisa mencapai Rp2.000 per saham.

Adapun hingga akhir tahun, emiten yang bernaung di bawah MIND ID ini diharapkan terus menjaga fundamentalnya.

"Jangan sampai pertumbuhan ini hanya karena sentimen harga komoditas. Jangan sampai ketika laporan keuangan justru terjadi masalah karena saat ini kenaikan sektor pertambangan baru angin sepoi, bukan angin ribut, jadi harus diatur," ujar Lucky.

Baca juga: Rayakan Hari Buruh, Antam harapkan karyawan makin berdaya

Sepanjang 2021, MIND ID masih menjalankan kebijakan strategis tata kelola usaha industri pertambangan yang disesuaikan dengan pandemi COVID-19.

Buktinya, capaian Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) sebesar Rp28,06 triliun atau meningkat 149 persen dibandingkan 2020 sebesar Rp11,26 triliun.

Dengan efektivitas kinerja produksi dan penjualan di seluruh komoditas mineral grup MIND ID mulai dari emas dan jasa pemurnian logam mulia, batu bara, logam timah dan tin solder, aluminium, feronikel, dan bijih nikel mencatat capaian laba kotor tahun 2021 sebesar Rp26,41 triliun dan laba usaha sebesar Rp16,67 triliun.

Pada 2021 MIND ID mencatat realisasi laba bersih sebesar Rp14,33 triliun atau meningkat 687 persen dibandingkan 2020 sebesar Rp1,82 triliun.

Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso mengatakan pencapaian pertumbuhan kinerja positif perusahaan didukung oleh sinergi seluruh insan grup MIND ID dalam melaksanakan seluruh rencana strategis yang ditetapkan.

Baca juga: MIND ID sebut ada 501 UMK binaan naik kelas

"Inovasi operasional dilakukan untuk meningkatkan daya saing biaya, selain itu perusahaan juga memberikan perhatian utama pada peluang-peluang baru yang mendukung pertumbuhan bisnis pada masa yang akan datang,” kata Hendi.

MIND ID mencatat total pendapatan sebesar Rp93,75 triliun pada 2021 atau meningkat 40 persen dibandingkan 2020 sebesar Rp66,57 triliun.

Tiga kontributor terbesar pendapatan perusahaan berasal dari komoditas batubara 32 persen, emas 28 persen dan timah 13 persen. Sedangkan aluminium berkontribusi 9 persen, feronikel 7 persen, bijih nikel 5 persen, dan lain-lain sebesar 6 persen.