Yogyakarta (ANTARA) - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate mengatakan bahwa pemanfaatan teknologi metaverse di Indonesia adalah sebuah keniscayaan.

"Suatu keniscayaan bahwa Indonesia harus menyiapkan pemanfaatan teknologi metaverse," kata Johnny seusai menjadi pembicara kunci dalam Digital Experts Talk #10 di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Rabu.

Menurut dia, banyak negara di dunia seperti Tiongkok, Korea Selatan, hingga Barbados telah mengadopsi metaverse dengan menyiapkan talenta-talenta untuk mendukung pengembangan teknologi itu.

Baca juga: Kominfo ingin metaverse optimalkan perekonomian Indonesia

Sejumlah negara di Asia Tenggara seperti Vietnam, Singapura, Thailand juga telah melakukan hal yang sama.

"Di Indonesia pun kita melakukan persiapan-persiapan termasuk sektor privat seperti PT WIR Group yang bekerja sama dengan Meta yang juga menyiapkan metaverse-metaverse," kata dia.

Pengembangan teknologi metaverse di Indonesia, menurut dia, berpeluang digarap secara maksimal mengingat pembangunan infrastruktur hulu digital telah dilakukan pemerintah secara masif mulai dari fiber optic, jaringan fiber-link, microwave link, satelit, hingga base transceiver station (BTS).

"Ribuan BTS dibangun di wilayah 3T dan non-3T untuk menghadirkan internet di seluruh desa dan kelurahan di seluruh Indonesia," kata dia.

Baca juga: Menkominfo: Indonesia tak ketinggalan dorong pengembangan metaverse

Johnny berharap metaverse dapat dimanfaatkan secara positif sehingga mampu mendorong perekonomian di Indonesia.

Namun demikian, ia mewanti-wanti agar adopsi teknologi metaverse tidak menabrak nilai-nilai kultural dan religius yang telah lama berkembang di Indonesia.

"Tentu kami harapkan bahwa itu harus sejalan dengan regulasi yang ada, sejalan dengan etika dan moral yang ada dan berlaku di Indonesia," kata dia.