Jember (ANTARA) - Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) meletakkan batu pertama pembangunan Rumah Sakit Nahdlatul Ulama (RSNU) di Kelurahan Antirogo, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Rabu sore.

"Mudah-mudahan rumah sakit NU ini segera terwujud dan memberikan manfaat tidak hanya untuk warga NU, tapi juga masyarakat pada umumnya,” kata Gus Yahya, saat peletakan batu pertama RSNU Jember.

Saat awal berdiri, lanjut dia, NU didirikan khusus urusan agama dan para muazis pendiri NU belum berpikir untuk urusan lain, selain keagamaan, karena para kiai NU saat itu lebih memberdayakan diri untuk membimbing umat, khususnya dalam hal agama.

"Mungkin dulu para muazis belum terpikir untuk mendirikan rumah sakit, kampus atau bahkan badan usaha milik NU," tuturnya.

Menurutnya bimbingan pada umat semakin lama semakin meluas, yakni masalah hidup dan tentang kesehatan juga sering dikeluhkesahkan kepada para kiai.

"Kalau sekarang NU mendirikan rumah sakit, itu merupakan bawaan dari tradisi kekiaian. Kiai itu rujukan bagi para jamaahnya, apa saja juga mengeluhkan tentang penyakit juga segala macam hajat hidup. Jadi wajar sekarang NU mendirikan rumah sakit," katanya.

Ia mengatakan jika dulu orang sakit datang ke kiai untuk mendapatkan doa, sekarang mereka datang juga untuk mendapatkan perawatan medis di RSNU.

"Ada tanggung jawab kepada masyarakat yang mempercayakan masa depan kehidupannya kepada NU. Berdasarkan survei mutakhir Alvara, hasilnya 50,5 persen dari seluruh penduduk Muslim Indonesia mengaku sebagai pengikut NU dan itu harus dilayani," ujarnya.

Gus Yahya menjelaskan tugas utama melayani umat sebenarnya ada di tangan pemerintah karena NU sifatnya adalah membantu program pemerintah, sehingga sekarang saatnya NU membantu pemerintah untuk pelayanan dasar bagi seluruh warga, sehingga Rumah Sakit NU bagian dari itu.

Sementara itu, Bupati Jember Hendy Siswanto yang ikut hadir dalam acara peletakan batu pertama RSNU mengatakan bahwa pembangunan rumah sakit tersebut sangat ditunggu warga Jember.

"Itu niat yang luar biasa dari warga NU Jember. Kalau bisa izinnya RS ditandatangani sekarang, yang penting niatnya baik hasilnya pasti baik," katanya.

Bagi warga Jember, lanjut dia, pendirian RSNU sangat berarti karena bed occupation rate (BOR) dari 13 RS yang ada di Jember saat ini hanya 46,1 persen mampu memenuhi kebutuhan warga.

"Kami minimal masih kekurangan 836 bed lagi. Jadi kami sangat mendukung penuh pendirian RSNU tersebut," ujarnya.