Presiden anugerahkan Satyalancana kepada donor darah sukarela
13 Desember 2011 10:27 WIB
Satyalancana Kebaktian Sosial Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (keenam kanan) didampingi Ketua Umum PMI Jusuf Kalla (kelima kanan) berfoto bersama dengan sejumlah donor darah sukarela (DDS) penerima penghargaan Satyalancana Kebaktian Sosial di Balai Sidang, Jakarta, Selasa (13/12). Pemerintah dan PMI menganugerahkan penghargaan Satyalancana Kebaktian Sosial kepada 1.329 DDS sebagai wujud penghargaan kepada mereka yang telah mendonorkan darahnya minimal 100 kali. (FOTO ANTARA/Widodo S. Jusuf)
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Jakarta,
Selasa, menganugerahkan tanda kehormatan Satyalancana Kebaktian Sosial
kepada 1.329 donor darah sukarela yang telah mendonorkan darah sebanyak
100 kali.
Presiden yang didampingi oleh Ani Yudhoyono memberikan anugerah itu secara simbolis kepada 20 orang donor.
Ketua Umum Palang Merah Indonesia, Jusuf Kalla dalam sambutannya mengatakan, para donor sukarela itu paling sedikit telah mendonorkan darah sebanyak 100 kali.
"Itu berarti mereka telah 25 tahun mengabdi," katanya.
Para donor darah yang mendapatkan penghargaan itu berasal dari 19 provinsi. Tiga provinsi yang paling banyak memiliki donor darah sukarela adalah Jawa Timur, DKI Jakarta, dan Jawa Barat.
Acara penghargaan itu dihadiri oleh para menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, perwakilan dari Komite Palang Merah Internasional (ICRC), serta perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional (IFRC).
Berdasar data PMI, kebutuhan darah nasional adalah 4 juta kantong per tahun. Sebagian besar darah itu diperoleh dari donor darah sukarela (83 persen).
(F008)
Presiden yang didampingi oleh Ani Yudhoyono memberikan anugerah itu secara simbolis kepada 20 orang donor.
Ketua Umum Palang Merah Indonesia, Jusuf Kalla dalam sambutannya mengatakan, para donor sukarela itu paling sedikit telah mendonorkan darah sebanyak 100 kali.
"Itu berarti mereka telah 25 tahun mengabdi," katanya.
Para donor darah yang mendapatkan penghargaan itu berasal dari 19 provinsi. Tiga provinsi yang paling banyak memiliki donor darah sukarela adalah Jawa Timur, DKI Jakarta, dan Jawa Barat.
Acara penghargaan itu dihadiri oleh para menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, perwakilan dari Komite Palang Merah Internasional (ICRC), serta perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional (IFRC).
Berdasar data PMI, kebutuhan darah nasional adalah 4 juta kantong per tahun. Sebagian besar darah itu diperoleh dari donor darah sukarela (83 persen).
(F008)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2011
Tags: