Jakarta (ANTARA) - Kementerian Ketenagakerjaan melalui Ditjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja membangun kembali sistem informasi e-pengantarkerja untuk memperoleh informasi pengantar kerja yang akurat dan meminimalkan eror dengan data akan lebih baik apabila diisi dan diunggah langsung oleh pengantar kerja.

"Dengan dibangun kembali e-pengantarkerja ini, ke depannya e-pengantarkerja digunakan sebagai platform yang dapat menghimpun semua pekerjaan Pengantar Kerja, seperti layanan pada karirhub, konseling, dan e-jabatan," ucap Dirjen Binapenta dan PKK Kemnaker Suhartono dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu.

Suhartono mengatakan e-pengantarkerja saat ini sudah terhubung dengan SIAPKERJA di sistem kemnaker.go.id. Sistem itu juga akan dikembangkan untuk memfasilitasi kebutuhan pengantar kerja, seperti pendaftaran pelatihan, uji kompetensi dan IKAPERJASI.

Diharapkan, katanya, semua informasi yang berguna bagi pengantar kerja dapat terakomodir dalam e-pengantarkerja.

Menurut data Kemnaker, berdasarkan pengumpulan data per April 2022 diperoleh informasi bahwa pengantar kerja saat ini berjumlah 1.051 orang yang tersebar di 34 Provinsi.

Rincian dari Ditjen Binapenta dan PKK sebanyak 133 orang, Ditjen Binalavotas sebanyak 34 orang, Pusat Pasar Kerja sebanyak 11 orang, BP2MI sebanyak 196 orang, provinsi 124 orang, kabupaten 368 orang, dan kota sebanyak 185 orang.

"Ini merupakan kabar baik, yang artinya jumlah pelaksana teknis di bidang antar kerja semakin bertambah. Jadi diharapkan kualitas layanan pun akan meningkat," ucapnya.

Dia juga mengatakan selain untuk menjadi basis data pengantar kerja, e-pengantarkerja juga berfungsi sebagai basis data bagi petugas antar kerja dan pejabat struktural bidang penempatan.
Baca juga: Kemnaker luncurkan aplikasi pengantar kerja berbasis daring
Baca juga: Kemnaker tegaskan peran penting pengantar kerja untuk program JKP
Baca juga: Kemnaker: Pengantar kerja berperan sukseskan sembilan lompatan besar