New York (ANTARA) - Wall Street naik tajam pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), terangkat oleh Apple, Tesla dan saham pertumbuhan berkapitalisasi besar lainnya setelah penjualan ritel yang kuat pada April meredakan kekhawatiran tentang perlambatan pertumbuhan ekonomi.
Indeks S&P 500 melonjak 2,02 persen atau 80,84 poin, menjadi berakhir di 4.088,85 poin. Indeks Komposi Nasdaq bertambah 2,76 persen atau 321,73 poin, menjadi ditutup di 11.984,52 poin. Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 1,34 persen atau 431,17 poin, menjadi menetap di 32.654,59 poin.
Sepuluh dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona hijau, dengan sektor keuangan, material, konsumen, dan teknologi semuanya terangkat lebih dari dua persen.
Investor senang dengan data yang menunjukkan penjualan ritel AS meningkat 0,9 persen pada April karena konsumen membeli kendaraan bermotor di tengah peningkatan pasokan dan restoran yang sering dikunjungi.
Saham Microsoft Corp, Apple Inc, Tesla Inc dan Amazon yang baru-baru ini dihukum, menguat antara 2,0 persen dan 5,1 persen, mendorong S&P 500 dan Nasdaq lebih tinggi.
Reli luas pada Selasa (17/5/2022) mengikuti minggu-minggu penjualan di pasar saham AS yang pekan lalu melihat S&P 500 tenggelam ke level terendah sejak Maret 2021.
"Saham terbesar yang cenderung dibeli investor pada dasarnya telah dipukuli. Mereka berada di wilayah koreksi atau pasar bearish," kata Sylvia Jablonski, kepala investasi Defiance ETF. "Saya pikir investor melihat peluang ini untuk membeli saat turun, dan saya menduga hari ini adalah hari yang baik untuk melakukan itu."
Indeks S&P 500 Banks melonjak 3,8 persen, dengan Citigroup melonjak hampir 8,0 persen setelah Warren Buffett's Berkshire Hathaway mengungkapkan investasi hampir 3 miliar dolar AS di pemberi pinjaman AS itu.
Kumpulan data ekonomi lainnya menunjukkan produksi industri meningkat 1,1 persen pada bulan lalu, lebih tinggi dari perkiraan 0,5 persen, dan lebih cepat dari kenaikan 0,9 persen pada Maret.
"Ini konsisten dengan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan pada kuartal kedua dan bukan resesi yang sedang berlangsung," kata Bill Adams, kepala ekonom untuk Comerica Bank di Dallas.
Federal Reserve AS akan "terus mendorong" untuk memperketat kebijakan moneter AS sampai inflasi jelas menurun, Ketua Fed Jerome Powell mengatakan pada sebuah acara pada Selasa (17/5/2022).
Pedagang memperkirakan peluang 85 persen untuk kenaikan suku bunga 50 basis poin pada Juni.
Menggarisbawahi volatilitas Wall Street baru-baru ini, S&P 500 telah naik atau turun 2,0 persen atau lebih dalam satu sesi sejauh ini sekitar 39 kali pada tahun ini, dibandingkan dengan 24 kali pada tahun lalu.
Walmart Inc jatuh 11,4 persen setelah raksasa ritel itu memangkas perkiraan laba tahunannya, menandakan penurunan margin. Itu menandai penurunan persentase satu hari terbesar untuk saham Walmart sejak 1987.
Pengecer Costco, Target dan Dollar Tree turun antara 0,8 persen dan 3,2 persen.
United Airlines Holdings Inc melonjak 7,9 persen setelah operator maskapai penerbangan itu menaikkan perkiraan pendapatan kuartal saat ini, meningkatkan saham Delta Air, American Airlines dan Spirit Airlines.
Musim laporan keuangan kuartal pertama yang positif telah dibayangi oleh kekhawatiran tentang konflik di Ukraina, inflasi yang melonjak, penguncian COVID-19 di China dan pengetatan kebijakan agresif oleh bank sentral.
S&P 500 turun sekitar 14 persen sejauh ini pada 2022, dan Nasdaq turun sekitar 23 persen, terpukul oleh jatuhnya saham-saham pertumbuhan.
Volume transaksi di bursa AS mencapai 12,0 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 13,3 miliar selama 20 hari perdagangan terakhir.
Baca juga: WallStreet dibuka naik di tengah laporan laba dan data ekonomi AS
Baca juga: WallStreet dibuka lebih tinggi, ditopang penguatan saham energi
Wall St berakhir naik tajam, didorong Apple dan saham pertumbuhan lain
18 Mei 2022 05:47 WIB
Wall Street (ANTARA/Reuters)
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022
Tags: