G20 Indonesia
Sandiaga dorong pengembangan ekosistem ekonomi digital di Indonesia
17 Mei 2022 22:00 WIB
Tangkapan layar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dalam Webinar Think 20 (T20) di Jakarta, Selasa (17/5/2022). ANTARA/M. Baqir Idrus Alatas
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mendorong pengembangan ekosistem digital sebagai upaya percepatan ekonomi dan membuka lapangan kerja luas-luasnya.
Untuk mendorong ekosistem ekonomi digital Indonesia, lanjut dia, berbagai upaya telah dilakukan pemerintah yang bekerja sama dengan pihak swasta, asosiasi, dan komunitas guna meningkatkan keahlian talenta digital.
“Di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, telah disediakan beberapa program inkubasi talenta digital seperti Baparekraf Developer Day (BDD), Baparekraf for StartUp (Bekup), Baparekraf Digital Talent (BDT), Baparekraf Digital Entrepreneurship (BDC),” ujar dia dalam Webinar Think 20 (T20) di Jakarta, Selasa.
Berdasarkan data dari e-Conomy SEA 2021, kontribusi ekonomi digital terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia ialah sebesar 70 miliar dolar AS.
"Ini diprediksi akan meningkat 146 miliar dolar AS di tahun 2025,” ucapnya.
Selain potensi ekonomi digital, Sandiaga menyampaikan sektor ekonomi kreatif (ekraf) memiliki kontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), yakni mencapai 7,5 persen.
Hal ini menempatkan Indonesia berada di posisi ketiga secara global dalam andil ekspor sektor ekraf terhadap PDB setelah Amerika Serikat dengan Hollywood dan Korea Selatan dengan K-POP.
Setelah terkena dampak negatif pandemi COVID-19 di tahun 2020, nilai ekspor ekraf pada tahun 2021 mencapai 24,15 miliar dolar AS atau meningkat 27,31 persen dibandingkan tahun 2020.
“Fesyen menjadi subsektor tertinggi penyumbang ekspor di sektor ekraf dengan persentase 60,68 persen, lalu kriya 31,52 persen, dan kuliner 5,89 persen,” ungkap Menparekraf.
T20 adalah kelompok keterlibatan G20 yang menyatukan lembaga kajian (think tank) dan pusat penelitian terkemuka di seluruh dunia.
Kelompok ini berfungsi sebagai bank ide bagi para pembuat kebijakan pada pertemuan G20 untuk memberikan rekomendasi kebijakan berbasis penelitian.
Pada pertemuan kali ini, T20 membahas manfaat program digital bagi pemulihan industri kreatif dan UMKM.
Baca juga: Hipmi dorong kolaborasi BUMN dan swasta kembangkan ekonomi digital
Baca juga: Erick Thohir: Disrupsi digital memformat ulang industri dan ekonomi
Baca juga: Indonesia punya potensi besar dalam pertumbuhan ekonomi digital
Untuk mendorong ekosistem ekonomi digital Indonesia, lanjut dia, berbagai upaya telah dilakukan pemerintah yang bekerja sama dengan pihak swasta, asosiasi, dan komunitas guna meningkatkan keahlian talenta digital.
“Di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, telah disediakan beberapa program inkubasi talenta digital seperti Baparekraf Developer Day (BDD), Baparekraf for StartUp (Bekup), Baparekraf Digital Talent (BDT), Baparekraf Digital Entrepreneurship (BDC),” ujar dia dalam Webinar Think 20 (T20) di Jakarta, Selasa.
Berdasarkan data dari e-Conomy SEA 2021, kontribusi ekonomi digital terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia ialah sebesar 70 miliar dolar AS.
"Ini diprediksi akan meningkat 146 miliar dolar AS di tahun 2025,” ucapnya.
Selain potensi ekonomi digital, Sandiaga menyampaikan sektor ekonomi kreatif (ekraf) memiliki kontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), yakni mencapai 7,5 persen.
Hal ini menempatkan Indonesia berada di posisi ketiga secara global dalam andil ekspor sektor ekraf terhadap PDB setelah Amerika Serikat dengan Hollywood dan Korea Selatan dengan K-POP.
Setelah terkena dampak negatif pandemi COVID-19 di tahun 2020, nilai ekspor ekraf pada tahun 2021 mencapai 24,15 miliar dolar AS atau meningkat 27,31 persen dibandingkan tahun 2020.
“Fesyen menjadi subsektor tertinggi penyumbang ekspor di sektor ekraf dengan persentase 60,68 persen, lalu kriya 31,52 persen, dan kuliner 5,89 persen,” ungkap Menparekraf.
T20 adalah kelompok keterlibatan G20 yang menyatukan lembaga kajian (think tank) dan pusat penelitian terkemuka di seluruh dunia.
Kelompok ini berfungsi sebagai bank ide bagi para pembuat kebijakan pada pertemuan G20 untuk memberikan rekomendasi kebijakan berbasis penelitian.
Pada pertemuan kali ini, T20 membahas manfaat program digital bagi pemulihan industri kreatif dan UMKM.
Baca juga: Hipmi dorong kolaborasi BUMN dan swasta kembangkan ekonomi digital
Baca juga: Erick Thohir: Disrupsi digital memformat ulang industri dan ekonomi
Baca juga: Indonesia punya potensi besar dalam pertumbuhan ekonomi digital
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022
Tags: