Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko mengajak generasi muda untuk mengeksplorasi bisnis atau mengembangkan perusahaan pemula berbasis teknologi (startup) terkait data citra satelit pengindraan jauh.

"Kami juga mengundang para startup, teman-teman dari generasi muda yang memiliki jiwa wirausaha, untuk dapat melihat potensi-potensi yang dapat dieksplorasi dari kemungkinan membisniskan data citra," kata Handoko dalam sambutannya di Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Citra Satelit Penginderaan Jauh Tahun 2022 yang diikuti secara virtual di Jakarta, Selasa.

Handoko juga mendorong generasi muda untuk mengeksplorasi cara memanfaatkan data citra satelit untuk berbagai kebutuhan yang memiliki nilai-nilai ekonomi yang benar-benar bisa bermanfaat bagi masyarakat.

Sementara, Kepala Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa BRIN Robertus Heru Triharjanto mengatakan pihaknya akan mengupayakan alih teknologi untuk mengolah data pengindraan jauh ke masyarakat akademik dan Pengusaha Pemula Berbasis Teknologi (PPBT).

Baca juga: BRIN identifikasi kebutuhan data dan informasi satelit pada 2022

Baca juga: BRIN: Satelit indraja dukung mitigasi bencana dan perubahan iklim


Heru menuturkan dengan tersedianya lebih banyak sumber daya manusia (SDM) pengolah data pengindraan jauh di Indonesia, terutama dari kalangan swasta, maka dampak ekonomi dan sosial yang akan dihasilkan akan semakin besar.

Di masa depan, BRIN akan meningkatkan ketersediaan data pengindraan jauh, terutama resolusi sangat tinggi dan radar (synthetic aperture radar) dengan memiliki konstelasi satelit pengindraan jauh operasional.

Saat ini, perencanaan untuk pengadaan infrastruktur antariksa tersebut sedang disusun, termasuk jaminan keberlanjutannya, yang akan melibatkan industri nasional.*

Baca juga: BRIN siapkan desain besar pemantauan ekosistem pesisir nasional

Baca juga: BRIN jamin keberlanjutan layanan data satelit penginderaan jauh