Jakarta (ANTARA) - Dari sekian banyak varian minuman di kedai kopi, ada rasa yang menjadi favorit dan tak bisa dipisahkan dari selera sebagian besar konsumen Indonesia: minuman bercita rasa manis.

"Minuman manis cenderung disukai dan laku di Indonesia," kata pemimpin PT Sari Coffee Indonesia (SCI), pemegang lisensi resmi merek Starbucks di Indonesia, Anthony McEvoy di Jakarta, Selasa.

Ia mencontohkan minuman yang digemari oleh konsumen gerai yang sudah 20 tahun berdiri di Indonesia, yaitu caramel macchiato yang terdiri dari espresso dengan sirup rasa vanila, susu dan saus karamel. Selain itu, konsumen juga suka mencoba varian rasa baru yang disuguhkan dalam waktu terbatas sebagai bentuk inovasi agar pencinta kopi tak mudah merasa bosan.

Baca juga: Susu kambing dan kopi untuk perawatan kulit ibu dan anak

Kendati demikian, jumlah minuman musiman di Indonesia diakui memang tak sebanyak yang ada di negara lain seperti Jepang yang getol meluncurkan varian baru unik.

Sebagai contoh, Jepang tahun ini meluncurkan Fruit Gyu New Frappuccino, versi frappuccino dari susu rasa buah, hingga Bananana Banana Frappuccino yang memakai pisang sebagai bahan utama, juga frappuccino edisi sakura.

Jumlah minuman musiman yang terbatas dipengaruhi juga oleh animo konsumen Jepang yang lebih antusias mencoba varian baru, berbeda dengan konsumen Indonesia yang cenderung memesan apa yang sudah mereka sukai.

Minuman kekinian yang digandrungi beberapa tahun belakangan di Indonesia memang punya cita rasa manis, salah satunya kopi susu yang menghiasi menu-menu gerai minuman hingga restoran kenamaan.

Saat pandemi terjadi, gerai-gerai yang menjual kopi susu juga turut berinovasi menyediakan kemasan besar yang bisa dinikmati beberapa orang sekaligus agar orang-orang bisa menikmatinya di rumah saja.

Starbucks di Indonesia merayakan hari jadi ke-20 tahun ini.

“Saya merasa bangga dengan pencapaian luar biasa yang telah dicapai bersama dengan partners dan pelanggan dalam menggapai komitmen kami terhadap tiga pilar inti – People, Planet, Coffee,” kata McEvoy.

Starbucks, lanjut dia, bertujuan menyentuh 1 miliar orang pada tahun 2030 di Indonesia. Jenama itu berinvestasi dan mendukung pemberdayaan pemuda bersama rekanan dan petani kopi yang menjadi elemen penting bagi mereka.

"Pada 2021, Starbucks Creative Youth Entrepreneurship Program (SCYEP) telah menyentuh 1.250 siswa dan program ini akan tetap berkelanjutan dengan dukungan dari Starbucks Foundation,” tambahnya.

“Saya tak sabar untuk melihat masa depan Starbucks di Indonesia karena kami terus menciptakan koneksi baru dan memberi dampak positif bagi pelanggan dan komunitas di Indonesia.”

Baca juga: Janji Jiwa gandeng OATSIDE rilis tiga menu berbahan dasar susu gandum

Baca juga: Latte macadamia untuk rayakan hari Valentine

Baca juga: Isyana Sarasvati akui tak bisa lepas dari kopi