Hampir 1 divisi personel disiapkan bedah sekolah
11 Desember 2011 11:09 WIB
TNI dari semua matranya bukan cuma alat pertahanan negara secara fisik belaka. Pada masa damai, kewajiban melaksanakan operasi militer selain perang, di antaranya bekerja sama dengan instansi sipil dan masyarakat sipil kerap dilakukan. Program bedah sekolah di Kalimantan Selatan menjadi contoh. (FOTO ANTARA)
Banjarmasin (ANTARA News) - Kalau ditambah sekitar 3.000 orang lagi, maka lengkap satu divisi militer kekuatan itu. Komando Resort Militer 101/Antasari di Kalimantan Selatan menyiapkan 7.000 anggota TNI-AD di jajarannya untuk membedah sebanyak 657 sekolah yang kondisinya memprihatinkan di sana.
Danrem 101/Antasari, Kolonel Infanteri Komaruddin S Miris, di Banjarmasin, Minggu, mengatakan, jumlah sekolah itu masih ditambah 50 bangunan sekolah rusak ringan.
"Perbaikan yang dapat dilakukan pemerintah hanya 50 bangunan sekolah dalam setahun, artinya diperlukan waktu 13 tahun lebih untuk dapat memperbaiki semua sekolah yang rusak tersebut," katanya.
Membantu percepatan perbaikan bangunan sekolah yang rusak tersebut, pada 2012 TNI bersama Kemendiknas menandatangani kesepakatan bersama untuk memperbaiki sekolah-sekolah yang mengalami kerusakan tersebut.
"Hanya saja hingga kini sinergi pelaksanaannya belum sampai daerah. Di luar kesepakatan itu, kami telah melakukan program bedah sekolah di Kabupaten Tabalong dan Tanah Bumbu bekerja sama pihak ketiga sebagai bentuk tanggungjawab sosial usahanya," katanya
Menurut Danrem dengan 7.000 personel yang mereka miliki, diharapkan akan mampu menyelesaikan perbaikan sekolah tersebut dengan lebih cepat.
Paling tidak, dalam setahun dapat diperbaiki 200 sekolah dengan 100 sekolah setiap semesternya. "Jadi sekolah tersebut diperbaiki saat libur panjang, sehingga tidak mengganggu proses belajar mengajar," katanya.
Danrem berharap, keikutsertaan TNI dalam proses perbaikan sekolah tersebut bisa lebih mendekatkan institusi tersebut kepada rakyat.
Bukan hanya pada program pendidikan, TNI juga berperan aktif dalam program penghijauan.
Saat ini, tambah Komaruddin, pihaknya sedang melakukan penghijauan di lahan seluas 450 hektare di Desa Batakan Kabupaten Tanah Laut.
Rencananya program tersebut akan berlanjut pada 2012 dengan melakukan penghijauan terhadap 2500 hektar lahan di Kabupaten Kotabaru dan Tanah Bumbu. (U004)
Danrem 101/Antasari, Kolonel Infanteri Komaruddin S Miris, di Banjarmasin, Minggu, mengatakan, jumlah sekolah itu masih ditambah 50 bangunan sekolah rusak ringan.
"Perbaikan yang dapat dilakukan pemerintah hanya 50 bangunan sekolah dalam setahun, artinya diperlukan waktu 13 tahun lebih untuk dapat memperbaiki semua sekolah yang rusak tersebut," katanya.
Membantu percepatan perbaikan bangunan sekolah yang rusak tersebut, pada 2012 TNI bersama Kemendiknas menandatangani kesepakatan bersama untuk memperbaiki sekolah-sekolah yang mengalami kerusakan tersebut.
"Hanya saja hingga kini sinergi pelaksanaannya belum sampai daerah. Di luar kesepakatan itu, kami telah melakukan program bedah sekolah di Kabupaten Tabalong dan Tanah Bumbu bekerja sama pihak ketiga sebagai bentuk tanggungjawab sosial usahanya," katanya
Menurut Danrem dengan 7.000 personel yang mereka miliki, diharapkan akan mampu menyelesaikan perbaikan sekolah tersebut dengan lebih cepat.
Paling tidak, dalam setahun dapat diperbaiki 200 sekolah dengan 100 sekolah setiap semesternya. "Jadi sekolah tersebut diperbaiki saat libur panjang, sehingga tidak mengganggu proses belajar mengajar," katanya.
Danrem berharap, keikutsertaan TNI dalam proses perbaikan sekolah tersebut bisa lebih mendekatkan institusi tersebut kepada rakyat.
Bukan hanya pada program pendidikan, TNI juga berperan aktif dalam program penghijauan.
Saat ini, tambah Komaruddin, pihaknya sedang melakukan penghijauan di lahan seluas 450 hektare di Desa Batakan Kabupaten Tanah Laut.
Rencananya program tersebut akan berlanjut pada 2012 dengan melakukan penghijauan terhadap 2500 hektar lahan di Kabupaten Kotabaru dan Tanah Bumbu. (U004)
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011
Tags: