Jayapura (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa dengan magnitudo 5,1 pada Selasa, terjadi di wilayah Senggih, Kabupaten Keerom, Papua tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG Bambang Setiyo Prayitno dalam siaran pers yang diterima ANTARA di Jayapura, Selasa, mengatakan berdasarkan hasil analisis gempa bumi tektonik yang mengguncang wilayah Keerom memiliki parameter update dengan magnitudo 4,8.

"Berdasarkan lokasi episenter gempa bumi terletak pada koordinat 3,61° Lintang Selatan, 140,44° Bujur Timur atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Senggi, Keerom, Papua pada kedalaman 111 kilo meter," katanya.

Menurut Bambang, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi.

Baca juga: Gempa di Bengkulu M 5,9 terjadi di Zona Megathrust Segmen Enggano

Baca juga: Memahami keunggulan dan prospek rumah tahan gempa RISHA


"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser naik," ujarnya.

Dia menjelaskan gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Jayapura dengan skala intensitas II MMI, namun hingga pukul 14.42 WIB atau 16.42 WIT belum ada aktivitas gempa bumi susulan.

Sementara itu, salah satu warga Kota Jayapura Mega mengatakan tidak merasakan adanya gempa yang terjadi pada wilayah Keerom pada pukul 14.30 WIB atau 16.30 WIT.*

Baca juga: Gempa 5.0 SR guncang Pegunungan Arfak Manowari

Baca juga: Gempa M 5.0 guncang Pegunungan Arfak dirasakan hingga Manokwari