Rupiah menguat didorong neraca dagang yang surplus besar
17 Mei 2022 16:55 WIB
Pekerja menghitung uang dolar Amerika Serikat dan rupiah di tempat penukaran uang di Jakarta, Kamis (28/3/2019). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/wsj.
Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa sore menguat didorong neraca perdagangan April 2022 yang mengalami surplus besar.
Rupiah ditutup menguat 52 poin atau 0,35 persen ke posisi Rp14.645 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.697 per dolar AS.
"Rekor surplus neraca perdagangan yang sangat besar sangat mendukung rupiah," kata analis DCFX Futures Lukman Leong saat dihubungi di Jakarta, Selasa.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia mencetak surplus 7,56 miliar dolar AS pada April 2022, yang sekaligus menjadi surplus RI ke-24 kali berturut-turut.
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan komoditas nonmigas penyumbang surplus terbesar berasal dari lemak dan minyak hewan atau nabati, kemudian bahan bakar mineral.
Dengan demikian, secara kumulatif, neraca perdagangan RI pada Januari-April 2022, Indonesia mengalami surplus 16,89 miliar dolar AS.
"Namun, di sisi lain, koreksi pada dolar AS yang cukup signifikan sejak Senin juga sangat membantu penguatan rupiah," ujar Lukman.
Lukman menyampaikan sentimen di bursa saham juga membaik dan pelaku pasar tengah memburu aset berisiko serta melepas dolar.
Rupiah pada Selasa pagi dibuka menguat ke posisi Rp14.629 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.626 per dolar AS hingga Rp14.628 per dolar AS.
Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Selasa melemah ke posisi Rp14.651 per dolar AS dibandingkan posisi sebelumnya Rp14.619 per dolar AS.
Baca juga: Dolar melemah 3 hari beruntun, fokus pasar beralih ke pertumbuhan
Baca juga: BPS: Neraca pedagangan RI April surplus 7,56 miliar dolar AS
Baca juga: Rupiah menguat dibayangi kebijakan pengetatan moneter AS
Rupiah ditutup menguat 52 poin atau 0,35 persen ke posisi Rp14.645 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.697 per dolar AS.
"Rekor surplus neraca perdagangan yang sangat besar sangat mendukung rupiah," kata analis DCFX Futures Lukman Leong saat dihubungi di Jakarta, Selasa.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia mencetak surplus 7,56 miliar dolar AS pada April 2022, yang sekaligus menjadi surplus RI ke-24 kali berturut-turut.
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan komoditas nonmigas penyumbang surplus terbesar berasal dari lemak dan minyak hewan atau nabati, kemudian bahan bakar mineral.
Dengan demikian, secara kumulatif, neraca perdagangan RI pada Januari-April 2022, Indonesia mengalami surplus 16,89 miliar dolar AS.
"Namun, di sisi lain, koreksi pada dolar AS yang cukup signifikan sejak Senin juga sangat membantu penguatan rupiah," ujar Lukman.
Lukman menyampaikan sentimen di bursa saham juga membaik dan pelaku pasar tengah memburu aset berisiko serta melepas dolar.
Rupiah pada Selasa pagi dibuka menguat ke posisi Rp14.629 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.626 per dolar AS hingga Rp14.628 per dolar AS.
Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Selasa melemah ke posisi Rp14.651 per dolar AS dibandingkan posisi sebelumnya Rp14.619 per dolar AS.
Baca juga: Dolar melemah 3 hari beruntun, fokus pasar beralih ke pertumbuhan
Baca juga: BPS: Neraca pedagangan RI April surplus 7,56 miliar dolar AS
Baca juga: Rupiah menguat dibayangi kebijakan pengetatan moneter AS
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022
Tags: