BRIN siapkan desain besar pemantauan ekosistem pesisir nasional
17 Mei 2022 15:09 WIB
Kepala Pusat Riset Oseanonografi BRIN Udhi Eko Hernawan dalam workshop tentang jejaring pemantauan ekosistem pesisir diikuti virtual dari Jakarta, Selasa (17/5/2022) (ANTARA/Prisca Triferna)
Jakarta (ANTARA) - Kepala Pusat Riset Oseanonografi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Udhi Eko Hernawan mengatakan BRIN tengah menyiapkan desain besar untuk pemantauan ekosistem pesisir secara nasional berdasarkan sains untuk mendukung pembuatan kebijakan terkait pesisir.
"Teman-teman di Pusat Riset Oseanografi BRIN sedang menyiapkan desain besar dari pemantauan ekosistem pesisir secara nasional dari sudut pandang sains," kata Udhi Eko Hernawan dalam workshop bertema pembentukan jejaring pemantauan nasional ekosistem pesisir, diikuti secara virtual dari Jakarta, Selasa.
Baca juga: Kemenko Marves dorong kolaborasi pemanfaatan data pemantauan pesisir
Dengan adanya pemantauan berbasis sains tersebut, katanya, diharapkan dapat mendukung pembuatan kebijakan berbasis ilmu pengetahuan dan akan direkomendasikan kepada para pemangku kepentingan terkait pengelolaan ekosistem pesisir.
Dalam rancangan desain besar tersebut, BRIN merangkul pemangku kepentingan lain, seperti pihak universitas dan akan mempertimbangkan beberapa aspek penting untuk pemantauan ekosistem pesisir secara nasional itu, termasuk terkait sumber daya daya manusia.
Menurut dia, penting dilakukan pemantauan ekosistem pesisir seperti yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 34 Tahun 2022 tentang Rencana Aksi Kebijakan Kelautan Indonesia Tahun 2021-2025.
Konsep jejaring pemantauan ekosistem pesisir yang ingin dibangun mencakup kemudahan akses data, karena kebutuhan data di level nasional mendasari pembentukan jejaring itu.
Baca juga: KKP bakal bangun empat pusat restorasi ekosistem pesisir
Baca juga: Program COREMAP CTI diharap jadi model pengelolaan ekosistem pesisir
Data juga dikumpulkan berdasarkan sains, sehingga dapat dipertanggungjawabkan dan lintas platform untuk memenuhi kebutuhan beragam pihak yang membutuhkan data ekosistem pesisir Indonesia.
Konsep jejaring itu juga akan mempertimbangkan metode dan desain, dan pemantauan yang sesuai dengan kondisi di Indonesia. "Ada kebutuhan untuk menyeragamkan atau menyamakan resolusi data yang dihasilkan dari pemantauan," ucapnya.
"Teman-teman di Pusat Riset Oseanografi BRIN sedang menyiapkan desain besar dari pemantauan ekosistem pesisir secara nasional dari sudut pandang sains," kata Udhi Eko Hernawan dalam workshop bertema pembentukan jejaring pemantauan nasional ekosistem pesisir, diikuti secara virtual dari Jakarta, Selasa.
Baca juga: Kemenko Marves dorong kolaborasi pemanfaatan data pemantauan pesisir
Dengan adanya pemantauan berbasis sains tersebut, katanya, diharapkan dapat mendukung pembuatan kebijakan berbasis ilmu pengetahuan dan akan direkomendasikan kepada para pemangku kepentingan terkait pengelolaan ekosistem pesisir.
Dalam rancangan desain besar tersebut, BRIN merangkul pemangku kepentingan lain, seperti pihak universitas dan akan mempertimbangkan beberapa aspek penting untuk pemantauan ekosistem pesisir secara nasional itu, termasuk terkait sumber daya daya manusia.
Menurut dia, penting dilakukan pemantauan ekosistem pesisir seperti yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 34 Tahun 2022 tentang Rencana Aksi Kebijakan Kelautan Indonesia Tahun 2021-2025.
Konsep jejaring pemantauan ekosistem pesisir yang ingin dibangun mencakup kemudahan akses data, karena kebutuhan data di level nasional mendasari pembentukan jejaring itu.
Baca juga: KKP bakal bangun empat pusat restorasi ekosistem pesisir
Baca juga: Program COREMAP CTI diharap jadi model pengelolaan ekosistem pesisir
Data juga dikumpulkan berdasarkan sains, sehingga dapat dipertanggungjawabkan dan lintas platform untuk memenuhi kebutuhan beragam pihak yang membutuhkan data ekosistem pesisir Indonesia.
Konsep jejaring itu juga akan mempertimbangkan metode dan desain, dan pemantauan yang sesuai dengan kondisi di Indonesia. "Ada kebutuhan untuk menyeragamkan atau menyamakan resolusi data yang dihasilkan dari pemantauan," ucapnya.
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022
Tags: