Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan keberhasilan Educa Studio dalam menghasilkan karya maupun kekayaan intelektual memberikan dampak yang besar terhadap perkembangan sektor ekonomi kreatif di Indonesia, terutama di subsektor gim.

Untuk diketahui, Educa Studio merupakan perusahaan startup yang mengkhususkan diri dalam perangkat lunak dan pengembangan gim yang mendukung pendidikan untuk anak-anak.

"Kita langsung tadi menawarkan (berpartisipasi dalam) Gamescon dan Tokyo Game Show serta Hongkong International Licensing Show. Mudah-mudahan talenta terbaik dari Salatiga ini juga bisa berpartisipasi karena Indonesia merupakan 10 besar negara dengan pasar e-sport terbesar di Asia," katanya saat mengunjungi Educa Studio di Kota Salatiga, Jawa Tengah, dalam keterangan resmi, Jakarta, Selasa.

Adapun brand product dari Educa Studio adalah Marbel (aplikasi dan gim edukasi), Riri (komik dan animasi), dan Gamelab (pendidikan dan pelatihan). Hingga saat ini, karya dari Educa Studio telah diunduh lebih dari 35 juta kali.

Baca juga: Kominfo dorong edukasi dan gali potensi industri gim bagi perempuan

Menurut dia, penting bagi Educa Studio untuk menembus pasar internasional. Dalam hal ini, pihaknya mendukung pengembangan industri gim terutama pada bidang pendidikan dan produksi kekayaan intelektual di Indonesia melalui Peraturan Presiden (Perpres) tentang pengembangan ekosistem gim nasional.

“Rancangan Peraturan Presiden tentang pengembangan ekosistem gim nasional sudah kami susun, nanti akan ada Perpresnya,” ucap dia.

Sejak tahun lalu, Menparekraf telah mengungkapkan bahwa pasar gim di Indonesia diperkirakan bernilai sebesar 1,1 miliar dolar AS. Namun, sekitar 91 persen gim dibuat oleh Eropa dan Amerika Serikat.

Padahal, di Indonesia sudah banyak pembuat gim semisal adanya 124 gim untuk pc platform yang dikembangkan oleh pengembang asal Indonesia.

“Jadi, mari kita buat Indonesia merajai produksi gim di pasar nasional,” ujar Sandiaga Uno secara virtual pada Kamis (9/12).

Baca juga: Industri gim lokal didorong jadi media pembelajaran ASN