Tokoh warga Surabaya serukan beri perhatian korban kecelakaan bus
17 Mei 2022 11:20 WIB
Warga berdoa usai memakamkan empat korban jiwa kecelakaan bus yang dimakamkan dalam satu liang lahat di Tempat Pemakaman Islam Benowo, Surabaya, Jatim, Senin (16/5/2022) malam. FOTO ANTARA/Hanif Nashrullah.
Surabaya (ANTARA) - Tokoh masyarakat berharap Pemerintah Kota Surabaya memberikan perhatian penuh kepada korban kecelakaan bus di Tol Surabaya-Mojokerto (Tol Sumo), Senin (16/5), yang saat ini dirawat di rumah sakit Kota Mojokerto, Jawa Timur.
"Kami berharap Pemkot Surabaya semaksimal memberikan perhatian penuh kepada para korban. Mungkin bisa koordinasi dengan camat dan kelurahan setempat," kata tokoh masyarakat Benowo dan Pakal, Masduki Toha di Surabaya, Selasa.
Menurut mantan Wakil Ketua DPRD Surabaya periode periode 2014-2019 ini, apapun yang dibutuhkan pihak keluarga yang ditinggalkan selama hingga usai pemakaman, sebisa mungkin bisa dibantu pihak pemerintah kota.
Atas kejadian ini, ia mengaku prihatin dan menghaturkan duka cita mendalam. "Semoga amal ibadah para korban yang meninggal diterima Allah SWT dan dosa-dosanya diampuni Allah SWT serta keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan," katanya.
"Dalam peristiwa ini, kita tidak perlu menyalahkan siapa yang salah. Kita berpikiran positif saja, biar kepolisan mencari penyebabnya," tambahnya.
Ia mengatakan peristiwa ini menjadi titik balik agar semua warga berhati-hati saat perjalanan jauh dengan menggunakan kendaraan bermotor.
"Kalau bepergian jauh dan saat itu sopirnya kelelahan atau mengnatuk, sebaiknya berhenti. Paling tidak ada komunikasi antara panitia dan sopir bus. Ini menjadi catatan," kata Masduki Toha.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sebelumnya menjenguk para korban kecelakaan bus di Tol Surabaya-Mojokerto (Tol Sumo) yang dirawat di sejumlah rumah sakit Kota Mojokerto, Senin (16/5).
Ia melihat langsung kondisi korban yang tengah mendapatkan perawatan. Bahkan, dia juga memberikan penguatan dan dukungan moril kepada keluarga korban yang sedang menunggu di sana.
Sebelumnya, bus Ardiansyah dengan noor polisi S 7322 UW yang mengangkut 25 orang dari perjalanan Yogyakarta ke Surabaya tiba-tiba menabrak tiang variable message sign (VMS) di KM 712.400A Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo) pada Senin pagi.
Informasi dari pihak kepolisian untuk sementara ini korban tewas kecelakaan sebanyak 14 orang, sedangkan 19 korban mengalai luka-luka.
Bus Ardiansyah nopol S 7322 UW melaju dari barat ke timur atau dari arah Jombang ke Surabaya. Sampai di KM 712.400A Tol Sumo sekitar pukul 06.15 WIB, bus tiba-tiba oleng ke kiri sehingga menabrak tiang pesan-pesan atau VMS di kiri jalan. Dugaan sementara akibat sopir mengantuk.
Sementara itu, sejumlah korban kecelakaan bus dievakuasi ke sejumlah rumah sakit yang berbeda untuk mempercepat proses penanganan. Ada beberapa rumah sakit yang merawat korban selamat dan meninggal dunia seperti halnya RS Citra Medika, RS Emma, RSUD Wahidin Mojokerto, dan RSUD R.A. Basoeni.
Baca juga: 13 orang meninggal akibat kecelakaan bus di tol Surabaya-Mojokerto
Baca juga: Polisi sebut kecelakaan bus akibat pengemudi mengantuk
Baca juga: Wali Kota Mojokerto pastikan korban dapat perawatan optimal
Baca juga: Daftar korban meninggal dan luka kecelakaan bus di Mojokerto
"Kami berharap Pemkot Surabaya semaksimal memberikan perhatian penuh kepada para korban. Mungkin bisa koordinasi dengan camat dan kelurahan setempat," kata tokoh masyarakat Benowo dan Pakal, Masduki Toha di Surabaya, Selasa.
Menurut mantan Wakil Ketua DPRD Surabaya periode periode 2014-2019 ini, apapun yang dibutuhkan pihak keluarga yang ditinggalkan selama hingga usai pemakaman, sebisa mungkin bisa dibantu pihak pemerintah kota.
Atas kejadian ini, ia mengaku prihatin dan menghaturkan duka cita mendalam. "Semoga amal ibadah para korban yang meninggal diterima Allah SWT dan dosa-dosanya diampuni Allah SWT serta keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan," katanya.
"Dalam peristiwa ini, kita tidak perlu menyalahkan siapa yang salah. Kita berpikiran positif saja, biar kepolisan mencari penyebabnya," tambahnya.
Ia mengatakan peristiwa ini menjadi titik balik agar semua warga berhati-hati saat perjalanan jauh dengan menggunakan kendaraan bermotor.
"Kalau bepergian jauh dan saat itu sopirnya kelelahan atau mengnatuk, sebaiknya berhenti. Paling tidak ada komunikasi antara panitia dan sopir bus. Ini menjadi catatan," kata Masduki Toha.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sebelumnya menjenguk para korban kecelakaan bus di Tol Surabaya-Mojokerto (Tol Sumo) yang dirawat di sejumlah rumah sakit Kota Mojokerto, Senin (16/5).
Ia melihat langsung kondisi korban yang tengah mendapatkan perawatan. Bahkan, dia juga memberikan penguatan dan dukungan moril kepada keluarga korban yang sedang menunggu di sana.
Sebelumnya, bus Ardiansyah dengan noor polisi S 7322 UW yang mengangkut 25 orang dari perjalanan Yogyakarta ke Surabaya tiba-tiba menabrak tiang variable message sign (VMS) di KM 712.400A Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo) pada Senin pagi.
Informasi dari pihak kepolisian untuk sementara ini korban tewas kecelakaan sebanyak 14 orang, sedangkan 19 korban mengalai luka-luka.
Bus Ardiansyah nopol S 7322 UW melaju dari barat ke timur atau dari arah Jombang ke Surabaya. Sampai di KM 712.400A Tol Sumo sekitar pukul 06.15 WIB, bus tiba-tiba oleng ke kiri sehingga menabrak tiang pesan-pesan atau VMS di kiri jalan. Dugaan sementara akibat sopir mengantuk.
Sementara itu, sejumlah korban kecelakaan bus dievakuasi ke sejumlah rumah sakit yang berbeda untuk mempercepat proses penanganan. Ada beberapa rumah sakit yang merawat korban selamat dan meninggal dunia seperti halnya RS Citra Medika, RS Emma, RSUD Wahidin Mojokerto, dan RSUD R.A. Basoeni.
Baca juga: 13 orang meninggal akibat kecelakaan bus di tol Surabaya-Mojokerto
Baca juga: Polisi sebut kecelakaan bus akibat pengemudi mengantuk
Baca juga: Wali Kota Mojokerto pastikan korban dapat perawatan optimal
Baca juga: Daftar korban meninggal dan luka kecelakaan bus di Mojokerto
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022
Tags: