Bandung (ANTARA News) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Mari Elka Pangestu mengatakan, tahun 2012 menargetkan kunjungan wisata mancanegara (wisman) mencapai 8 juta wisman sehingga akan ada kenaikan 300 ribu orang dibanding target 2011, Sabtu.

Di Bandung, Mari mengatakan untuk 2011 hingga Oktober sudah mencapai 6 juta lebih, namun ia belum mengetahui capaian hingga November 2011 karena angkanya belum keluar.

"Untuk November angkanya belum keluar, jadi saya belum tahu berapa capaian hingga November," katanya.

Terkait apakah target 2011 bisa tercapai, Mari mengatakan, kalaupun tidak mencapai 7,7 juta kunjungan minimalnya mencapai 7,5 juta pengunjung.

"Kita berharap mencapai target, dan kalau melihat 600 ribu pengunjung per Desember maka kemungkinan mencapai target, tetapi kita optimis di angka 7,5-7,7 juta pengunjung bisa tercapai," ujar Mari.

Menurutnya, melihat data hingga Oktober 2011, empat negara yang paling besar memberikan kontribusi untuk mencapainya target wisman ialah Australia, Singapura, Jepang dan Malaysia.

"Itu empat negara yang paling besar kontribusinya," lanjut dia.

Kemudian, Menteri mengatakan angka capaian target wisman selalu meningkat, seperti di tahun 2010 mengalami peningkatan sebesar 6,6 persen dan di tahun 2011 sebesar 4,5 persen.

Hingga Juli 2011, menurutnya, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia mencapai tingkat tertinggi selama tiga tahun terakhir dan lanjut Mari, kini pertumbuhan pariwisata Indonesia berada di atas rata-rata dunia.

Karena itu, Mari mengatakan, Indonesia sudah menunjukkan sebagai destinasi pariwisata yang menarik di dunia.

Menurut Menparekraf, di 2011 kunjungan wisman asal Rusia dan China mengalami pertumbuhan di atas 10 persen sedangkan pengeluaran dari wisman China mengalami peningkatan.

Dengan demikian, ia memaparkan wisman China sudah tidak berada di kelas bawah tetapi sedang menuju pendapatan menengah (middle income) sehingga berbeda dengan wisman Rusia yang sudah pasti menginap dengan waktu lebih lama dan perlu pengeluaran banyak.

Sementara itu, ia mengatakan, peningkatan kunjungan pun dirasakan dari negara kawasan Timur Tengah dengan begitu, menurutnya bisa menutupi minimnya pengunjung dari Eropa dan Amerika Serikat karena kini keduanya tengah mengalami dampak krisis global.
(ANT)