Kulon Progo (ANTARA News) - Sebanyak 38 desa di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, masuk dalam desa rawan pangan. "Ketahanan pangan yang kokoh dibangun pada tingkat rumah tangga yang bertumpu pada keragaman sumberdaya lokal," kata Staf Bupati Bidang Pembangunan Musodo, di Wates, Jumat.
Menurut dia, pemantapan ketahanan pangan dilaksanakan dengan
mengembangkan sumber-sumber bahan pangan, kelembagaan pangan dan budaya
pangan yang dimiliki pada masyarakat masing-masing wilayah di Kabupaten
Kulon Progo.
Keunggulan dari pendekatan ini antara lain bahan pangan
yang diproduksi secara lokal telah sesuai dengan sumberdaya pertanian
dan iklim setempat, sehingga ketersediaannya dapat diupayakan secara
berkesinambungan.
"Dengan kemampuan lokal tersebut maka ketahanan pangan masyarakat
tidak mudah terpengaruh oleh masalah atau gejolak pasokan pangan yang
terjadi di luar wilayah atau luar negeri," kata dia.
Ia mengatakan, pemberdayaan masyarakat berarti meningkatkan
kemandirian masyarakat sebagai perwujudan dan pengembangan kapasitas
masyarakat yang berlandaskan pada pemberdayaan sumberdaya manusia agar
dapat memenuhi hak dan kewajibannya sesuai status dan peranannya dalam
pembangunan ketahanan pangan.
"Pada kenyataannya,setiap wilayah atau daerah mempunyai keunggulan
maupun keterbatasan dalam memproduksi bahan pangan secara efisien," kata
dia. (ANT)
38 desa di Kulon Progo rawan pangan
9 Desember 2011 11:44 WIB
Ketahanan pangan menjadi hal krusial di banyak tempat di Indonesia termasuk Kabupaten Kulon Progo DIY. Untuk mewujudkan ketahanan pangan itu kearifan lokal menjadi salah satu andalan yang mumpuni. (ANTARA/Regina Safri)
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011
Tags: