Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Kota Surabaya membantu penyiapan pemakaman belasan jenazah warga Kelurahan Benowo yang menjadi korban kecelakaan bus di Tol Surabaya-Mojokerto atau Tol Sumo.

Wakil Wali Kota (Wawali) Surabaya Armuji di Surabaya, Jawa Timur, Senin mengatakan menyampaikan rasa duka cita mendalam atas kejadian nahas tersebut. Selain itu, Armuji juga memantau proses evakuasi jenazah dan penanganan bagi korban luka.

"Saat ini sedang dilakukan oleh evakuasi yang dikoordinir oleh BPBD Surabaya. Pemkot Surabaya mengirimkan delapan unit ambulans ke RSUD Wahidin Mojokerto untuk membawa sejumlah jenazah warga Surabaya yang menjadi korban kecelakaan bus," katanya.

Menurut dia, sumber daya yang ada di Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, mulai dari organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, kecamatan hingga kelurahan, saat ini berkonsentrasi untuk memberikan penanganan terbaik bagi korban luka serta mempersiapkan pemakaman bagi korban meninggal.

"Di luar itu untuk jangka panjang, kami minta kelayakan bus pariwisata, khususnya, perlu menjadi perhatian. Jangan menunggu kejadian baru ada perhatian," kata Armuji.

Bus Ardiansyah Nopol S 7322 UW yang mengangkut 25 orang dari dari perjalanan Yogyakarta ke Surabaya menabrak tiang variable message sign (VMS) di KM 712.400A Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo) pada Senin pagi. Informasi dari pihak kepolisian, untuk sementara ini korban tewas kecelakaan sebanyak 14 orang, sedangkan 11 korban luka berat.

Bus Ardiansyah nopol S 7322 UW melaju dari barat ke timur atau dari arah Jombang ke Surabaya. Sampai di KM 712.400A Tol Sumo sekitar pukul 06.15 WIB, bus tiba-tiba oleng ke kiri sehingga menabrak tiang pesan-pesan atau VMS di kiri jalan. Dugaan sementara akibat sopir mengantuk.

Sementara itu, puluhan korban kecelakaan bus dievakuasi ke sejumlah rumah sakit yang berbeda untuk mempercepat proses penanganan. Ada beberapa rumah sakit yang merawat korban selamat dan meninggal dunia, seperti halnya RS Citra Medika, RS Emma, RSUD Wahidin Mojokerto, dan RSUD R.A. Basoeni.