SEA Games 2021
Tenis putra Indonesia raih perak setelah sembilan jam bertarung
16 Mei 2022 02:38 WIB
Tim tenis putra Indonesia memamerkan medali perak setelah kali kalah dari Thailand 1-2 pada babak final nomor tenis beregu putradi lapangan tenis Hanaka Paris Ocean Park Bac Ninh, Senin dini hari (16/5/2022). (ANTARA/Arindra Meodia)
Hanoi (ANTARA) - Tim tenis putra Indonesia meraih medali perak setelah sembilan jam bertarung melawan Thailand dengan skor akhir 1-2 pada babak final nomor tenis beregu putradi lapangan tenis Hanaka Paris Ocean Park Bac Ninh, Senin dini hari.
Christopher Rungkat sebagai tunggal pertama berhasil menyumbang angka bagi Indonesia saat mengalahkan Yuttana Charoenphon dengan 7-5 3-6 6-3.
Christo melakoni pertandingan super ketat bahkan sejak awal laga dimulai. Tertinggal pada gim pertama, petenis berusia 32 tahun itu tak ingin melepaskan gim kedua, yang akhirnya dimenanginya setelah melewati deuce.
Christo protes kepada wasit karena penonton, yang didominasi keluarga dengan sebagian besar memabawa anak yang memenuhi lapangan tenis semi-indoor tersebut tidak dapat tenang saat pertandingan berjalan.
Berkali-kali wasit memberikan isyarat untuk diam "sssttt" dan bahkan meminta penonton untuk tenang, namun kondisi tetap saja ramai dan tak sedikit pula penonton yang berdiri dan berjalan-jalan ketika pertandingan tengah berlangsung.
Baca juga: Tenis putra Indonesia siap tempur lawan Thailand di final SEA Games
Berhasil mengamankan set pertama, Christo yang melanjutkan perjuangannya pada set kedua sempat terjatuh dan berguling-guling di lapangan ketika berusaha mencuri gim pertama.
Persaingan yang semakin alot membuat Christo harus merelakan set kedua. Setelah melakukan istirahat toilet, set penentu berjalan sengit pada awal permainan, namun Christo berhasil unggul untuk menahan 5-2, dan akhirnya memenangi pertandingan dengan 6-3.
Unggul 1-0 dari Thailand, pada partai tunggal kedua, tunggal utama Indonesia Muhammad Rifqi Fitriadi justru harus merelakan kemenangan kepada Kasidit Samrej dengan 5-7 6-4 4-6.
Rifqi memulai set pertama dengan cukup ketat saat berhadapan dengan sang lawan. Petenis Jawa Timur itu tidak mampu menahan lawan dan harus kehilangan set pertama.
Baca juga: Tim putra tenis Indonesia singkirkan tuan rumah untuk ke semifinal
Meski begitu, petenis berusia 23 tahun itu berhasil bangkit pada set kedua untuk memaksa Samrej bermain ke set penentu. Sempat imbang pada posisi 3-3.
Namun, Rifi tidak mampu membendung performa Samrej yang tampil prima, sehingga petenis Thailand bertubuh jangkung itu berhasil menyamakan kedudukan 1-1.
Pada laga penentu, duet Cristo/Rifqi mampu membuat Thantub Suksumrun/Pruchya Isaro kewalahan. Duet yang sukses mengemas kemenangan di laga Playoff Piala Davis pada Maret lalu itu mengamankan set pertama.
Namun, Christo/Rifqi tidak dapat membendung duet Thailand dengan 6-3 5-7 5-7, dan harus puas dengan medai perak.
Sebelumnya, tim tenis beregu putri menyumbang perunggu setelah kalah dari tuan rumah Vietnam 0-2 dalam babak semifinal, Sabtu.
Baca juga: Roundup - Renang raih emas perdana, Indonesia empat besar SEA Games
Christopher Rungkat sebagai tunggal pertama berhasil menyumbang angka bagi Indonesia saat mengalahkan Yuttana Charoenphon dengan 7-5 3-6 6-3.
Christo melakoni pertandingan super ketat bahkan sejak awal laga dimulai. Tertinggal pada gim pertama, petenis berusia 32 tahun itu tak ingin melepaskan gim kedua, yang akhirnya dimenanginya setelah melewati deuce.
Christo protes kepada wasit karena penonton, yang didominasi keluarga dengan sebagian besar memabawa anak yang memenuhi lapangan tenis semi-indoor tersebut tidak dapat tenang saat pertandingan berjalan.
Berkali-kali wasit memberikan isyarat untuk diam "sssttt" dan bahkan meminta penonton untuk tenang, namun kondisi tetap saja ramai dan tak sedikit pula penonton yang berdiri dan berjalan-jalan ketika pertandingan tengah berlangsung.
Baca juga: Tenis putra Indonesia siap tempur lawan Thailand di final SEA Games
Berhasil mengamankan set pertama, Christo yang melanjutkan perjuangannya pada set kedua sempat terjatuh dan berguling-guling di lapangan ketika berusaha mencuri gim pertama.
Persaingan yang semakin alot membuat Christo harus merelakan set kedua. Setelah melakukan istirahat toilet, set penentu berjalan sengit pada awal permainan, namun Christo berhasil unggul untuk menahan 5-2, dan akhirnya memenangi pertandingan dengan 6-3.
Unggul 1-0 dari Thailand, pada partai tunggal kedua, tunggal utama Indonesia Muhammad Rifqi Fitriadi justru harus merelakan kemenangan kepada Kasidit Samrej dengan 5-7 6-4 4-6.
Rifqi memulai set pertama dengan cukup ketat saat berhadapan dengan sang lawan. Petenis Jawa Timur itu tidak mampu menahan lawan dan harus kehilangan set pertama.
Baca juga: Tim putra tenis Indonesia singkirkan tuan rumah untuk ke semifinal
Meski begitu, petenis berusia 23 tahun itu berhasil bangkit pada set kedua untuk memaksa Samrej bermain ke set penentu. Sempat imbang pada posisi 3-3.
Namun, Rifi tidak mampu membendung performa Samrej yang tampil prima, sehingga petenis Thailand bertubuh jangkung itu berhasil menyamakan kedudukan 1-1.
Pada laga penentu, duet Cristo/Rifqi mampu membuat Thantub Suksumrun/Pruchya Isaro kewalahan. Duet yang sukses mengemas kemenangan di laga Playoff Piala Davis pada Maret lalu itu mengamankan set pertama.
Namun, Christo/Rifqi tidak dapat membendung duet Thailand dengan 6-3 5-7 5-7, dan harus puas dengan medai perak.
Sebelumnya, tim tenis beregu putri menyumbang perunggu setelah kalah dari tuan rumah Vietnam 0-2 dalam babak semifinal, Sabtu.
Baca juga: Roundup - Renang raih emas perdana, Indonesia empat besar SEA Games
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2022
Tags: