Prosesi "Bedhol Projo" awali rangkaian perayaan Hari Jadi Sleman
15 Mei 2022 17:52 WIB
Prosesi "Bedhol Projo" atau perpindahan pusat pemerintahan dari Ambarrukmo ke Beran mengawai rangkaian Upacara Puncak Hari Jadi ke 106 Kabupaten Sleman. Minggu 15 Mei 2022. Foto ANTARA/HO-Humas Sleman
Sleman (ANTARA) - Prosesi napak tilas "Bedhol Projo" atau perpindahan pusat pemerintahan Kabupaten Sleman dari Ambarrukmo ke Beran Sleman mengawali rangkaian Puncak Acara Hari Jadi ke-106 Kabupaten Sleman, Minggu.
"Prosesi upacara 'Bedhol Projo' di Pendopo Ambarukmo yang merupakan cikal bakal pusat pemerintahan Kabupaten Sleman," kata Ketua Umum Panitia Hari Jadi ke 106 Kabupaten Sleman, DiY, Aji Wulantara.
Prosesi diawali dengan kenduri yang diikuti oleh Perwakilan Panitia Hari Jadi Sleman, Panewu (Camat) Depok beserta perangkatnya, Lurah Caturtunggal, Lurah Maguwoharjo dan Lurah Condongcatur beserta perangkatnya serta Manajemen Royal Ambarukmo beserta jajaran perangkatnya dan Abdi Dalem Keraton Yogyakarta bersama satu pleton bregodo kaprajuritan.
Baca juga: Pemkab Sleman dukung HKB 2022 tingkatkan kapasitas masyarakat
"Acara 'Bedhol Projo' ini menandai perpindahan pusat pemerintahan Sleman yang pada saat itu di jabat KRT Murdodiningrat pada periode 1959-1974, dari Ambarukmo ke Beran yang menjadi pusat pemerintahan Sleman sampai saat ini. Perpindahan pemerintahan dilakukan pada 4 Juli 1964," katanya.
Acara diawali dengan doa, kenduri, potong tumpeng dan "kembul bujono" (makan bersama). Kemudian dilanjutkan dengan penyerahan kendogo punjering pemerintahan Sleman dari Wawan widianto selaku Panewu Depok kepada Aji Wulantoro Asisten Sekda Bidang Pemerintahan dan Kesra selaku Ketua Umum Peringatan Hari Jadi ke-106 Kabupaten Sleman.
Selanjutnya kendogo ini dibawa ke pusat pemerintahan Kabupaten Sleman Beran untuk bergabung ikut dalam Puncak Acara di Lapangan Pemda Sleman.
"Kalau sebelum masa pandemi COVID-19, acara 'Bedhol Projo' ini dilaksanakan cukup meriah yakni dengan acara kirab menggunakan kereta kuda yang diikuti seluruh camat se Kabupaten Sleman," katanya.
Pada waktu sebelum pandemi COVID-19, napak tilas dilakukan menyusuri sepanjang jalan Solo ke Barat hingga Tugu Yogyakarta ke barat sampai perempatan Pingit dan melewati jalan Magelang dan disambut dengan meriah oleh masyarakat, katanya.
Namun saat ini di masa pandemi pelaksanaan "Bedhol Projo" dilakukan secara sederhana namun demikian tidak mengurangi makna dari prosesi acara yang dilaksanakan secara khidmat dan penuh makna.
Baca juga: Sleman gerak cepat lindungi puluhan ribu ternak dari penularan PMK
"Prosesi upacara 'Bedhol Projo' di Pendopo Ambarukmo yang merupakan cikal bakal pusat pemerintahan Kabupaten Sleman," kata Ketua Umum Panitia Hari Jadi ke 106 Kabupaten Sleman, DiY, Aji Wulantara.
Prosesi diawali dengan kenduri yang diikuti oleh Perwakilan Panitia Hari Jadi Sleman, Panewu (Camat) Depok beserta perangkatnya, Lurah Caturtunggal, Lurah Maguwoharjo dan Lurah Condongcatur beserta perangkatnya serta Manajemen Royal Ambarukmo beserta jajaran perangkatnya dan Abdi Dalem Keraton Yogyakarta bersama satu pleton bregodo kaprajuritan.
Baca juga: Pemkab Sleman dukung HKB 2022 tingkatkan kapasitas masyarakat
"Acara 'Bedhol Projo' ini menandai perpindahan pusat pemerintahan Sleman yang pada saat itu di jabat KRT Murdodiningrat pada periode 1959-1974, dari Ambarukmo ke Beran yang menjadi pusat pemerintahan Sleman sampai saat ini. Perpindahan pemerintahan dilakukan pada 4 Juli 1964," katanya.
Acara diawali dengan doa, kenduri, potong tumpeng dan "kembul bujono" (makan bersama). Kemudian dilanjutkan dengan penyerahan kendogo punjering pemerintahan Sleman dari Wawan widianto selaku Panewu Depok kepada Aji Wulantoro Asisten Sekda Bidang Pemerintahan dan Kesra selaku Ketua Umum Peringatan Hari Jadi ke-106 Kabupaten Sleman.
Selanjutnya kendogo ini dibawa ke pusat pemerintahan Kabupaten Sleman Beran untuk bergabung ikut dalam Puncak Acara di Lapangan Pemda Sleman.
"Kalau sebelum masa pandemi COVID-19, acara 'Bedhol Projo' ini dilaksanakan cukup meriah yakni dengan acara kirab menggunakan kereta kuda yang diikuti seluruh camat se Kabupaten Sleman," katanya.
Pada waktu sebelum pandemi COVID-19, napak tilas dilakukan menyusuri sepanjang jalan Solo ke Barat hingga Tugu Yogyakarta ke barat sampai perempatan Pingit dan melewati jalan Magelang dan disambut dengan meriah oleh masyarakat, katanya.
Namun saat ini di masa pandemi pelaksanaan "Bedhol Projo" dilakukan secara sederhana namun demikian tidak mengurangi makna dari prosesi acara yang dilaksanakan secara khidmat dan penuh makna.
Baca juga: Sleman gerak cepat lindungi puluhan ribu ternak dari penularan PMK
Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022
Tags: