Jakarta (ANTARA News) - Bursa Efek Indonesia (BEI) menegaskan secara teknis bahwa pelaku pasar asing tidak menarik dananya dari pasar modal Indonesia meski kondisi pasar saham global sedang bergejolak.

"Seluruh investor asing itu selalu memilih dananya menjadi dua, satu ditanamkan secara long term (jangka panjang) dan satu lagi untuk ditransaksikan secara short term (jangka pendek). Satu hal yang pasti, mereka tidak pernah menarik dananya yang memang sudah dari awal diinvestasikan untuk jangka panjang," ujar Direktur Utama BEI Ito Warsito di Jakarta, Kamis.

Ito juga menjelaskan bahwa jika terlihat adanya aliran dana asing yang keluar dari lantai bursa dalam negeri sehingga mengakibatkan lemahnya indeks, itu lebih merupakan strategi investor.

"Itu transaksi short term, dan di sini yang penting adalah untuk menjaga pasar tetap likuid," katanya.

Pada kesempatan itu Ito kembali menegaskan bahwa fundamental ekonomi Indonesia yang positif merupakan salah satu alasan mengapa investor asing tidak menarik dananya keluar.

"Keyakinan itu menurut saya merupakan tren pergerakan dana investor asing di pasar modal Indonesia yang selalu surplus dari tahun ke tahun," ucapnya.

Menurut Ito, dalam dua tahun terakhir setelah krisis 2008, dana asing masih mengalir ke Indonesia. Pada 2010, aliran dana juga surplus Rp21 triliun.

"Namun sepanjang tahun ini aliran dana asing yang masuk sudah mendekati Rp18 triliun, meski realisasinya tipis dibanding tahun sebelumnya," katanya.

(KR-IAZ)