Hanoi (ANTARA) - Alisya Mellynar ingin mengikuti jejak seniornya mantan atlet wushu taolu Lindwell setelah meraih medali emas nomor Taolu Taji Qyan SEA Games Vietnam, yang merupakan debutnya di pesta olahraga sesama negara Asia Tenggara itu.

"Pengen banget nerusin prestasinya dia (Lindswell)," ujar Alisya.

Sebelum bertolak ke SEA Games, Alisya mengatakan bertemu dengan Lindswell pada uji terakhir. Kesempatan tersebut dimanfaatkan pewushu berusia 20 tahun itu untuk berkonsultasi mengenai penampilannya.

"Ada masukan juga untuk memotivasi," ucap Alisya.

Baca juga: Alisya Mellynmar persembahkan emas pertama wushu

Sementara Alisya mendapatkan emas SEA Games pertamanya, Lindswell telah mengoleksi lima emas pada empat edisi SEA Games, serta belasan emas dari event atau turnamen tingkat internasional.

Menjadi debutan, Alisya, yang memenangi emas PON Papua 2021, mengaku merasa "insecure." Dia merasa kurang percaya diri karena rekan-rekannya yang lain "sudah punya nama."

"Aku sebelum masuk coba softtalk, 'Alys yakin, Alys bisa, Alys bersih,' udah ngulang-ngulang itu saja," kata Alysa.

Pewushu asal Surabaya itu mempersembahkan medali pertamanya untuk orang-orang yang telah membantunya.

"Pasti yang pertama buat Indonesia, kedua orang tua, pelatih mulai dari Alys kecil pelatih sasana, pelatih daerah sampai pelatih di timnas," ujar Alys.

Alisya meraih emas pertama setelah mengumpulkan angka 9,71, berjarak dua poin di atas peraih perak atlet Singapura Agatha Chrystenz dengan 9,69, sementara peraih perunggu Sy Xuan Sydney dari Malaysia meraih 9,68.

Selain emas, wushu hari ini menambah dua perak dari Nicholas pada nomor Taolu Taiji Jian Putra dengan nilai 9,71 dan Haris Horatius pada nomor Taoulu Nan Quan Putra dengan nilai 9,70.

Baca juga: Tangis Nicholas pecah usai raih perak pada debutnya di SEA Games
Baca juga: Indonesia raih satu perak dan perunggu dari wushu
Baca juga: Mayoritas atlet putri pada cabang wushu berstatus debutan