Sipirok (ANTARA) - Pemerintah KabupatenTapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara, mulai meningkatkan kewaspadaan dan deteksi dini wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) terhadap hewan ternak.

"Terkait kewaspadaan dini terhadap PMK itu, kita sudah surati seluruh koordinator BPP di kecamatan," kata Kepala Dinas Pertanian Tapanuli Selatan, Bismark Muaratua Siregar di Sipirok, Sabtu.

Dalam surat tersebut, pihaknya meminta seluruh BPP (Balai Penyuluh Pertanian) agar melakukan pengawasan lalu lintas ternak sapi, kerbau, domba, kambing dan babi beserta dengan produknya.

"Pada titik perbatasan pintu masuk ke Tapsel arah masuk dari Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Padang Lawas Utara, dan Mandailing Natal akan didirikan pos check point," katanya.

Baca juga: Karantina Pertanian Ende perkuat pengawasan hewan cegah PMK

Pendirian pos cek poin, kata Bismark yang didampingi Kabid Peternakan Parlaungan, setelah lebih dahulu melakukan koordinasi dengan pihak Kepolisian dan TNI.

"Kepada BPP ditekankan agar melakukan pendampingan dan pembinaan kepada peternak sapi, kerbau, domba, kambing, dan babi serta melaporkan segera bilamana didapati ternak diduga terserang wabah PMK," katanya.

Ia mengatakan, langkah kewaspadaan dini wabah PMK pada hewan ternak tersebut menindaklanjuti surat Dinas Pertanian Sumut pada 10 Mei 2022 tentang kewaspadaan dini wabah PMK pada ternak.

Kemudian surat keputusan Menteri Pertanian RI tanggal 9 Mei 2022 tentang penetapan daerah wabah penyakit mulut dan kuku (food and mouth disease) pada beberapa kabupaten di Jawa Timur dan Aceh Tamiang.

Baca juga: DKPP Kabupaten Kediri dirikan check point cegah penyebaran PMK