Karbala, Irak (ANTARA News) - Sekitar tiga juta orang membanjiri jalan-jalan kota suci Irak, Karbala pada puncak peringatan Asyura Syiah, sehari setelah serangan-serangan bom yang meewaskan 28 peziarah.

"Jumlah pengunjung ke Karbala untuk memperingati Asyura mencapai sekitar tiga juta" orang, kata gubernur Karbala Amalal-Din al-Har kepada AFP.

Iftikhar Abbas, ketua komite turisme provinsi itu, mengatakan para pengunjung termasuk sekitar 650.000 warga asing-- 430.000 orang dari Eropa, Amerika Serikat, Iran, India dan Pakistan dan 220.000 orang dari Suriah, Mesir, Kuwait, Arab Saudi dan negara-negara Arab lainnya.

Sekitar 400 hotel di kota itu penuh dan para peziarah menyewa rumah-rumah pribadi, katanya.

Peringatan 10 hari Asyura, yang dimulai 27 November tetapi mencapai puncaknya Selasa, menandai pembunuhan Imam Hussein, cucu Nabi Muhammad, dekat Karbala oleh pasukan kalifah Yazid tahun 680 sesudah Masehi.

Tradisi tetap dipegang bahwa imam yang dihormati itu dipenggal lehernya dan tubuhnya dimutilasi. Kematiannya adalah satu kejadian yang formatif dalam Islam Syiah.

Jenazah Hussein dimakamkan d Karbala, yang terletak sekitar 100km selatan Baghdad.

Pada Senin, sedikitnya 28 orang tewas dan 78 orang lainnya cedera dalam satu gelombang serangan bom di Irak tengah terhadap para peziarah yang sedang dalam perjalanan menuju Karbala.

Serangan yang paling banyak menelan korban jiwa pada peringatan Asyura terjadi Maret 2004 ketika serangan-serangan bom yang hampir serentak di Karbala dan di satu masjid Syiah di Baghdad menewaskan lebih dari 170 orang.

Tingkat aksi kekerasan menurun tajam sejak itu, dan juga jauh lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2006 dan 2007, ketika pertumpahan darah antar masyarakat meletus di beberapa bagian negara itu.

Akan tetapi serangan-serangan tetap saja terjadi dan 187 orang tewas pada November, kata data resmi.

Kaum Syiah merupakan 15 persen dari Muslim di seluruh dunia. Mereka merupakan penduduk mayoritas di Irak, Iran dan Bahrain dan merupakan masyarakat-masyarakat penting di Afghanistan, Lebanon, Pakistan dan Arab Saudi.
(H-RN/B002)