Dolar AS tergelincir di tengah data ekonomi terbaru
14 Mei 2022 04:21 WIB
Arsip foto - Ilustrasi - Seorang pria menggunakan smartphone-nya di dekat papan yang menunjukkan nilai tukar mata uang dolar AS terhadap rubel Rusia di Saint Petersburg, Rusia 28 Februari 2022. ANTARA/REUTERS/Anton Vaganov/pri.
New York (ANTARA) - Dolar AS melemah pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), karena pelaku pasar mencerna data ekonomi yang baru dirilis dan reli ekuitas berkontribusi terhadap sentimen pengambilan risiko (risk-on).
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,28 persen menjadi 104,5620.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,0407 dolar AS dari 1,0370 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,2242 dolar dari 1,2174 dolar AS di sesi sebelumnya. Dolar Australia meningkat menjadi 0,6923 dolar AS dari 0,6831 dolar.
Dolar AS dibeli 129,30 yen Jepang, lebih tinggi dari 128,12 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 1,0026 franc Swiss dari 1,0045 franc Swiss, dan turun menjadi 1,2932 dolar Kanada dari 1,3070 dolar Kanada.
Di sisi data, University of Michigan melaporkan pada Jumat (13/5/2022) bahwa pembacaan awal sentimen konsumen untuk Mei turun ke 59,1 dari pembacaan April di 65,2, karena kekhawatiran tentang inflasi terus berlanjut. Ekonom yang disurvei oleh The Wall Street Journal memperkirakan angka 64,1.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, turun 0,28 persen menjadi 104,5620.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,0407 dolar AS dari 1,0370 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,2242 dolar dari 1,2174 dolar AS di sesi sebelumnya. Dolar Australia meningkat menjadi 0,6923 dolar AS dari 0,6831 dolar.
Dolar AS dibeli 129,30 yen Jepang, lebih tinggi dari 128,12 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 1,0026 franc Swiss dari 1,0045 franc Swiss, dan turun menjadi 1,2932 dolar Kanada dari 1,3070 dolar Kanada.
Di sisi data, University of Michigan melaporkan pada Jumat (13/5/2022) bahwa pembacaan awal sentimen konsumen untuk Mei turun ke 59,1 dari pembacaan April di 65,2, karena kekhawatiran tentang inflasi terus berlanjut. Ekonom yang disurvei oleh The Wall Street Journal memperkirakan angka 64,1.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022
Tags: