Prabowo bertemu Presiden Vietnam jajaki kerja sama industri pertahanan
13 Mei 2022 22:49 WIB
Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto saat bertemu dengan Presiden Republik Sosialis Vietnam YM Nguyễn Xuân Phúc di Kantor Presiden Vietnam, Hanoi, Jumat (13/5/2022). ANTARA/HO-Dokumen pribadi Prabowo Subianto/aa.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto menjajaki potensi kerja sama industri pertahanan saat bertemu dengan Presiden Republik Sosialis Vietnam YM Nguyễn Xuân Phúc di Kantor Presiden Vietnam, Hanoi, Jumat.
Dalam pertemuan itu Menhan Prabowo Subianto menyatakan Indonesia dan Vietnam memiliki potensi untuk bekerja sama dalam industri pertahanan (Indhan).
Terlebih, kata Prabowo, industri pertahanan Indonesia saat ini memiliki kemampuan untuk mendukung pemenuhan alutsista dalam negeri dan juga memenuhi pesanan dari luar negeri.
Baca juga: Menhan Prabowo: Banyak ruang yang bisa dijajaki dengan Vietnam
Baca juga: Menhan sampaikan ke Kasad Singapura DCA segera diratifikasi
Baca juga: Menhan RI sambut baik kerja sama pertahanan dengan Kroasia
"Kerja sama industri pertahanan diharapkan tidak hanya sebatas misi jual beli, tetapi dapat menggali potensi kedua negara melakukan 'joint production' (produksi bersama) di masa mendatang," kata Prabowo dalam siaran persnya.
Prabowo juga optimistis dengan semua upaya peningkatan hubungan kerja sama maupun persahabatan antara Indonesia dan Vietnam dapat terus berjalan baik, berdasarkan semangat persaudaraan serta prinsip saling menghormati.
Hubungan diplomatik Indonesia-Vietnam telah terjalin sejak 30 Desember 1955. Hal ini ditandai dengan dibukanya Konsulat RI di Hanoi dan terus berkembang, baik dalam kerangka bilateral maupun ASEAN dan Internasional.
Untuk bidang pertahanan, Indonesia dan Vietnam telah memiliki Perjanjian Kerja sama yang ditandatangani pada 27 Oktober 2010 serta disahkan Indonesia berdasarkan Undang-Undang Tahun 2016.
Dalam pertemuan itu Menhan Prabowo Subianto menyatakan Indonesia dan Vietnam memiliki potensi untuk bekerja sama dalam industri pertahanan (Indhan).
Terlebih, kata Prabowo, industri pertahanan Indonesia saat ini memiliki kemampuan untuk mendukung pemenuhan alutsista dalam negeri dan juga memenuhi pesanan dari luar negeri.
Baca juga: Menhan Prabowo: Banyak ruang yang bisa dijajaki dengan Vietnam
Baca juga: Menhan sampaikan ke Kasad Singapura DCA segera diratifikasi
Baca juga: Menhan RI sambut baik kerja sama pertahanan dengan Kroasia
"Kerja sama industri pertahanan diharapkan tidak hanya sebatas misi jual beli, tetapi dapat menggali potensi kedua negara melakukan 'joint production' (produksi bersama) di masa mendatang," kata Prabowo dalam siaran persnya.
Prabowo juga optimistis dengan semua upaya peningkatan hubungan kerja sama maupun persahabatan antara Indonesia dan Vietnam dapat terus berjalan baik, berdasarkan semangat persaudaraan serta prinsip saling menghormati.
Hubungan diplomatik Indonesia-Vietnam telah terjalin sejak 30 Desember 1955. Hal ini ditandai dengan dibukanya Konsulat RI di Hanoi dan terus berkembang, baik dalam kerangka bilateral maupun ASEAN dan Internasional.
Untuk bidang pertahanan, Indonesia dan Vietnam telah memiliki Perjanjian Kerja sama yang ditandatangani pada 27 Oktober 2010 serta disahkan Indonesia berdasarkan Undang-Undang Tahun 2016.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2022
Tags: