Bangkalan (ANTARA News) - Badan Pengembangan Wilayah Suramadu (BPWS), menjamin jembatan Suramadu dipastikan tidak akan runtuh hingga 100 tahun sesuai target yang telah ditetapkan pemerintah.

"Kami mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak khawatir pada Suramadu, karena jembatan yang menghubungkan Pulau Jawa dan Madura ini dijamin keamanannya," kata Humas BPWS Faisal Yasir di Bangkalan, Selasa.

Faisal menjelaskan, BPWS sudah melakukan studi, pengawasan secara rutin bersama instansi terkait serta melakukan inspeksi secara rutin terhadap keberadaan jembatan suramadu untuk keamanan.

"Kami juga telah melakukan koordinasi dengan Polisi Jalan Raya PJR. Jika kecepatan angin diatas 60 kilometer per jam, akses untuk kendaraan roda empat segera ditutup," ungkapnya.

Menurut Faisal, jembatan Suramadu memakai desain konstruksi yang sangat kuat. Bahkan, pihaknya memperkirakan kekuatan jembatan Suramadu mampu bertahan hingga lebih dari 100 tahun ke depan.

"Tidak hanya itu, jembatan Suramadu juga didesain tahan terhadap gunjangan dari gempa," ucapnya.

Meski begitu, sambung Faisal, pihaknya tetap mengimbau pada masyarakat untuk bersama-sama memelihara keberadaan jembatan terpanjang di Indonesia tersebut agar tetap terawat dengan bagus.

"Peran serta dari masyarakat untuk menjaga jembatan Suramadu sangat penting, ini dilakukan demi terjaganya Suramadu sendiri," urainya.

Selain itu, sambung Faisal pihaknya tetap rutin melakukan perawatan yang merupakan jembatan penghubung antara Pulau Jawa dan Madura dengan panjang 5.438 meter dan lebar kurang lebih 30 meter ini.

Jembatan Suramadu terdiri dari tiga bagian yaitu jalan layang (causeway), jembatan penghubung (approach bridge), dan jembatan utama (main bridge).

Jembatan ini diresmikan awal pembangunannya oleh Presiden Megawati Soekarnoputri pada 20 Agustus 2003 dan diresmikan pembukaannya oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 10 Juni 2009.

Pembangunan jembatan ini salah satunya bertujuan untuk mempercepat pembangunan di Pulau Madura, meliputi bidang infrastruktur dan ekonomi di Madura, yang relatif tertinggal dibandingkan kawasan lain di Jawa Timur. Perkiraan biaya pembangunan jembatan ini adalah 4,5 triliun rupiah.

(ZIZ/B012)