Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa ditutup turun mengikuti kecenderungan bursa regional.
IHSG BEI ditutup turun 28,12 poin atau 0,74 persen ke posisi 3.752,67. Sementara kelompok indeks 45 saham unggulan (LQ45) tercatat melemah 5,19 poin (0,77 persen) ke posisi 664,43 poin.
"Ancaman S&P membuat pelaku pasar melakukan aksi jual terhadap aset sahamnya sehingga bursa saham regional termasuk Indonesia melemah," kata Analis Saham Milenium Danatama Sekuritas, Abidin.
Ia menambahkan, indeks BEI tertekan pada hampir semua sektor kecuali sektor infrastruktur. Pelemahan indeks dipimpin oleh sektor konsumsi, industri dasar, dan keuangan.
Saham-saham yang mencatat kenaikan diantaranya, Astra Agro Lestari (AALI) naik Rp250 ke harga Rp22.250, unilever (UNVR) naik Rp100 ke Rp18.000 dan united Tracktor (UNTR) naik Rp100 ke Rp25.350.
Sementara saham-saham yang mencatat penurunan, Gudang Garam (GGRM) turun Rp2.450 ke harga Rp62.850, Indo Tambangraya Megah (ITMG) turun Rp900 ke Rp38.750, Mayora (MYOR) turun Rp250 ke Rp13.500.
Abidin menambahkan, mayoritas pelaku pasar juga mengambil posisi "wait and see" saat ini, ditengah pertemuan pemimpin Eropa dalam membahas penanganan lebih lanjut krisis pada akhir pekan depan.
"Transaksi perdagangan saham Selasa ini minim, pelaku pasar mengambil posisi `wait and see` terhadap kondisi di Eropa," kata dia.
Tercatat perdagangan saham BEI tercatat frekuensi transaksi perdagangan saham sebanyak 94.404 ribu kali, dengan volume perdagangan mencapai 2,302 miliar lembar saham senilai Rp2,384 triliun. Sebanyak 69 saham menguat, saham yang melemah 160 saham, dan 93 saham tidak bergerak harganya.
Sementara, bursa regional diantaranya indeks Hang Seng melemah 237,46 poin (1,24 persen) ke level 18.942,23, indeks Nikkei-225 turun 120,82 poin (1,39 persen) ke level 8.575,16, dan indeks Strait Times melemah 16,99 poin (0,61 persen) ke level 2.749,24.
(KR-ZMF/S025)
Seiring bursa regional, indeks BEI ditutup turun
6 Desember 2011 17:44 WIB
Ilustrasi. (FOTO ANTARA/Ismar Patrizki)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011
Tags: