Panglima minta atase pertahanan bermitra dengan vendor internasional
13 Mei 2022 19:56 WIB
Tangkapan layar Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa memberi arahan kepada jajarannya terkait rencana penugasan prajurit TNI sebagai anggota pasukan perdamaian Kontingen Garuda Unifil 2022 saat rapat di Jakarta sebagaimana disiarkan kanal YouTube Jenderal TNI Andika Perkasa di Jakarta, Kamis (5/5/2022). ANTARA/Genta Tenri Mawangi
Jakarta (ANTARA) - Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa memerintahkan atase pertahanan (athan) di wilayah operasi Kontingen Garuda (Konga) bermitra dengan vendor/perusahaan berskala dunia dalam pengadaan suku cadang (spare part) alat utama sistem senjata (alutsista).
Menurut Andika, perusahaan internasional dipilih karena mereka diyakini proBaca juga: Panglima TNI ikuti keputusan IDI soal dokter Terawan Agus Putrantofesional dan kredibel dalam menyediakan suku cadang yang dibutuhkan untuk pemeliharaan alutsista khususnya kendaraan tempur Kontingen Garuda di luar negeri.
“Jadi masing-masing (athan) coba mencari vendor-vendor internasional, yang berarti beroperasinya (di luar negeri). Jadi, memang harus berkomunikasi dengan beberapa perusahaan di wilayah tanggung jawab masing-masing,” kata Panglima saat rapat bersama pejabat Mabes TNI dan sejumlah atase pertahanan di luar negeri sebagaimana disiarkan kanal YouTube Jenderal TNI Andika Perkasa di Jakarta, Jumat.
Ia lalu menyampaikan perusahaan yang reputasinya lebih besar jauh lebih baik dipilih karena mereka lebih akuntabel.
“Mereka tidak ingin kehilangan kepercayaan, dan nama baik (perusahaan) adalah segalanya. Ini semua karena pelayanan terhadap maintenance (pemeliharaan) kendaraan-kendaraan Kontingen Garuda di sana jauh lebih terjamin,” kata Andika Perkasa.
Tidak hanya itu, Panglima juga meminta para athan mencari mitra asing yang tidak terlalu jauh dari daerah operasi demi mencegah risiko kerusakan suku cadang saat proses pengiriman dan menghindari adanya pemborosan.
Dalam pertemuan yang sama, Atase Pertahanan RI di Kairo, Mesir, Kolonel Kavaleri Aria Sanggita Saleh melaporkan kepada Panglima ia telah membuka komunikasi dengan beberapa perusahaan dan satuan tugas (satgas) pasukan perdamaian di daerah operasi.
“Untuk kami, Kontingen Garuda berada di Lebanon, seluruhnya tergabung dalam Satgas Unifil (United Nations Interim Force in Lebanon). Kemudian, untuk spare part, sudah kami telusuri dan komunikasi dengan satgas yang ada,” kata Kolonel Aria.
Ia menyebut ada beberapa perusahaan di Dubai dan Abu Dhabi yang dinilai masuk kualifikasi untuk pengadaan suku cadang kendaraan tempur pasukan Kontingen Garuda di Lebanon.
“(Perusahaan) yang kecil-kecil ada di Lebanon, tetapi kami tidak bisa menjamin ketersediaan atau kelanjutannya sulit,” kata Athan RI di Kairo.
Usai mendengar laporan itu, Panglima kembali mengingatkan para athan agar mencari mitra yang profesional dalam proses pengadaan suku cadang kendaraan tempur.
Dalam rapat evaluasi yang sama, Panglima juga menerima laporan dari atase pertahanan RI di Riyadh, Arab Saudi; Pretoria, Afrika Selatan; Ankara, Turki; dan Abuja, Nigeria.
Baca juga: Prabowo: Kerja sama tingkatkan kemampuan Indhan terus ditingkatkan
Baca juga: Ketua MPR dorong kemandirian pengadaan alutsista Indonesia
Menurut Andika, perusahaan internasional dipilih karena mereka diyakini proBaca juga: Panglima TNI ikuti keputusan IDI soal dokter Terawan Agus Putrantofesional dan kredibel dalam menyediakan suku cadang yang dibutuhkan untuk pemeliharaan alutsista khususnya kendaraan tempur Kontingen Garuda di luar negeri.
“Jadi masing-masing (athan) coba mencari vendor-vendor internasional, yang berarti beroperasinya (di luar negeri). Jadi, memang harus berkomunikasi dengan beberapa perusahaan di wilayah tanggung jawab masing-masing,” kata Panglima saat rapat bersama pejabat Mabes TNI dan sejumlah atase pertahanan di luar negeri sebagaimana disiarkan kanal YouTube Jenderal TNI Andika Perkasa di Jakarta, Jumat.
Ia lalu menyampaikan perusahaan yang reputasinya lebih besar jauh lebih baik dipilih karena mereka lebih akuntabel.
“Mereka tidak ingin kehilangan kepercayaan, dan nama baik (perusahaan) adalah segalanya. Ini semua karena pelayanan terhadap maintenance (pemeliharaan) kendaraan-kendaraan Kontingen Garuda di sana jauh lebih terjamin,” kata Andika Perkasa.
Tidak hanya itu, Panglima juga meminta para athan mencari mitra asing yang tidak terlalu jauh dari daerah operasi demi mencegah risiko kerusakan suku cadang saat proses pengiriman dan menghindari adanya pemborosan.
Dalam pertemuan yang sama, Atase Pertahanan RI di Kairo, Mesir, Kolonel Kavaleri Aria Sanggita Saleh melaporkan kepada Panglima ia telah membuka komunikasi dengan beberapa perusahaan dan satuan tugas (satgas) pasukan perdamaian di daerah operasi.
“Untuk kami, Kontingen Garuda berada di Lebanon, seluruhnya tergabung dalam Satgas Unifil (United Nations Interim Force in Lebanon). Kemudian, untuk spare part, sudah kami telusuri dan komunikasi dengan satgas yang ada,” kata Kolonel Aria.
Ia menyebut ada beberapa perusahaan di Dubai dan Abu Dhabi yang dinilai masuk kualifikasi untuk pengadaan suku cadang kendaraan tempur pasukan Kontingen Garuda di Lebanon.
“(Perusahaan) yang kecil-kecil ada di Lebanon, tetapi kami tidak bisa menjamin ketersediaan atau kelanjutannya sulit,” kata Athan RI di Kairo.
Usai mendengar laporan itu, Panglima kembali mengingatkan para athan agar mencari mitra yang profesional dalam proses pengadaan suku cadang kendaraan tempur.
Dalam rapat evaluasi yang sama, Panglima juga menerima laporan dari atase pertahanan RI di Riyadh, Arab Saudi; Pretoria, Afrika Selatan; Ankara, Turki; dan Abuja, Nigeria.
Baca juga: Prabowo: Kerja sama tingkatkan kemampuan Indhan terus ditingkatkan
Baca juga: Ketua MPR dorong kemandirian pengadaan alutsista Indonesia
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2022
Tags: