Teheran (ANTARA) - Presiden Iran Ebrahim Raisi pada Kamis (12/5) memperingatkan bahaya campur tangan asing terhadap keamanan regional dalam hal penyelesaian isu-isu regional, demikian dilaporkan kantor berita resmi IRNA.

Raisi menyampaikan peringatan itu dalam sebuah konferensi pers gabungan bersama Emir Qatar Tamim bin Hamad Al Thani yang sedang berkunjung di Teheran, ibu kota Iran, seraya menekankan bahwa perbedaan regional harus diselesaikan oleh negara-negara regional.

Mengacu pada krisis Yaman, sang presiden Iran menyerukan untuk mencabut blokade di negara Arab tersebut "sesegera mungkin" guna memungkinkan Yaman menentukan nasib negara mereka sendiri.

Iran dan Qatar sepakat bahwa masalah-masalah Afghanistan harus diselesaikan melalui pembentukan sebuah pemerintah yang inklusif, katanya.

Sementara itu, Emir Qatar mengatakan "penyelesaian perselisihan di kawasan tersebut hanya mungkin dilakukan melalui dialog."

"Hari ini, kami membahas berbagai isu ... Topik utamanya tentang Palestina. Kami juga berbicara mengenai Suriah, Irak, dan Yaman. Kami meyakini bahwa masalah-masalah yang ada di negara-negara ini harus diselesaikan melalui solusi yang adil dan komprehensif," jelasnya.

Dia juga menyatakan optimisme Qatar untuk pembicaraan Wina yang bertujuan memulihkan kembali kesepakatan nuklir Iran 2015.

Emir Qatar tiba di Teheran pada Kamis, dan dijadwalkan untuk bertemu dengan Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.