Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Keuangan menyatakan bahwa realisasi subsidi BBM bakal melebihi kuota yang dianggarkan dalam APBN-P 2011.

Menurut Dirjen Perbendaharaan Kemenkeu Agus Suprijanto di Jakarta, Senin, realisasi subsidi BBM hingga akhir November lalu saja sudah mencapai lebih dari 90 persen.

Agus tak menampik kemungkinan realisasi subsidi BBM hingga akhir Desember akan melebihi anggaran yang ditetapkan.

Untuk diketahui, dalam APBN-P 2011 ditetap anggaran subsidi BBM sebesar Rp129,72 triliun. Hingga 7 November 2011, realisasinya sudah mencapai 85,4 persen atau senilai Rp110,82 triliun.

PT Pertamina (Persero) memprediksi realisasi konsumsi BBM bersubsidi tahun ini akan melebihi kuota APBN-P 2011 sebesar 1,4 juta kiloliter menjadi total 41,89 juta kiloliter, dari sebelumnya ditargetkan sebesar 40,4 juta kiloliter.

Sementara itu, Menko Perekonomian Hatta Rajasa juga mengatakan pada 2012 pemerintah akan melakukan pembatasan ketat agar konsumsi BBM subsidi tidak melonjak dan melewati kuota seperti yang terjadi tiap tahun dan membuat anggaran pemerintah terus membengkak.

"Kita tidak boleh berhenti, tapi yang paling penting adalah kita harus menjaga kuota kita, nanti ada `policy respons`. Dalam UU APBN 2012, kita harus melakukan pembatasan yang ketat," ujarnya.

Pemerintah tak ingin kuota BBM tahun depan sebanyak 40 juta kiloliter kembali melonjak. Hatta menegaskan dalam pembatasan kuota tersebut, yang paling diutamakan adalah pengurangan kebocoran BBM bersubsidi.

Hatta melihat bobolnya jumlah kuota BBM bersubsidi penyebab utamanya adalah besarnya kebocoran BBM bersubsidi karena kebanyakan penerimanya bukanlah target pemerintah. "Kita melihat opsi-opsi terbaik untuk mengurangi kebocoran," tegasnya.
(T.KR-TRT/B012)