Pengamat: Golkar bisa jadi parpol pilihan Bayu Airlangga usai Demokrat
13 Mei 2022 15:21 WIB
Dokumentasi - Ketua Muda-Mudi Demokrat Jatim Bayu Airlangga mengamati sejumlah foto saat menghadiri open house perayaan HUT ke-81 LKBN Antara dan pameran foto di Grha Antara, Jalan Kombes Pol M Duryat Surabaya, Kamis (14/12/2018). (Antarajatim/Fiqih Arfani)
Surabaya (ANTARA) - Pengamat Politik Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Surokim Abdussalam menilai Partai Golkar bisa menjadi partai politik pilihan menantu mantan Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Bayu Airlangga, usai mundur dari Partai Demokrat.
"Golkar juga termasuk partai yang bisa menjadi pilihan mas Bayu ke depannya dan Golkar juga relatif stabil urusan faksi-faksi lebih cair," kata Surokim yang juga Peneliti Senior Surabaya Survey Center (SSC) di Surabaya, Jumat.
Diketahui Bayu Airlangga yang juga anggota DPRD Jatim memutuskan mundur dari Demokrat setelah dirinya merasa dizalimi dengan hasil Musda DPD Demokrat Jatim yang digelar di Surabaya pada 20 Januari 2022.
Pada Musda Demokrat Jatim tersebut, Bayu Airlangga mendapat dukungan 25 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Demokrat di Jatim, sedangkan rivalnya Emil Elestianto Dardak (Wakil Gubernur Jatim) meraih 13 dukungan DPC. Namun, DPP Demokrat memutuskan Emil Dardak sebagai Ketua Demokrat Jatim melalui pertimbangan fit and proper test.
Baca juga: Sejumlah DPC dukung Bayu Airlangga sebagai Ketua Demokrat Jatim
"Semua memungkinkan, namanya juga politik, seni kemungkinan dinamis bisa berubah setiap saat," kata Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya (FISIB) UTM ini.
Apalagi, lanjut dia, akses bapak mertua Bayu, Soekarwo (Pakde Karwo) yang kini menjabat sebagai Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) ke semua dan lintas partai di Jawa Timur juga baik. Bahkan Pakde Karwo juga menjadi senior dan mentor banyak politisi di Jatim .
Menurut Surokim, Bayu tentu saja dengan petunjuk Pakde Karwo masih akan melihat lihat anginnya untuk menemukan momentum yang pas dan akan besar kemungkinan akan memilih partai yang bisa memberi karpet merah dan memberi jaminan posisi di pencalegan yang pas atau bahkan mungkin tiket pilkada.
"Golkar termasuk prospektif dan pengaruh Pakde juga cukup kuat di sana. Saya pikir semua masih ditimbang-timbang hingga proses pencalegan nanti. Pakde yang pasti bukan poltisi biasa karena sudah teruji dalam segala medan politik," kata dia.
Baca juga: AHY lantik Emil Dardak sebagai Ketua DPD Demokrat Jatim 2022-2027
Untuk hal seperti ini, lanjut dia, bagi Pakde Karwo bukan hal yang rumit. Situasi ini, menurut dia, adalah bagian dari cara Pakde Karwo mendewasakan Bayu yang pernah menjabat sebagai Plt Sekretaris DPD Partai Demokrat Jatim dan Ketua Muda Mudi Demokrat Jatim agar lebih siap dan tangguh dalam medan politik agar terus bisa mematangkan diri.
Diketahui Ketua DPD Golkar Jatim M. Sarmuji sebelumnya sempat bersilaturahmi dengan Wantimpres Soekarwo di Jakarta pada Sabtu (30/4) lalu. Namun, Sarmuji menegaskan bahwa pertemuan tersebut tidak membahas soal Bayu Airlangga merapat ke Golkar, melainkan membahas terkait masalah ketahanan pangan di Jatim.
Menurut Sarmuji, urusan politik hanya menjadi selingan saja dari sepanjang obrolannya dengan Pakde Karwo.
Baca juga: Direktur ARCI: Faktor Emil Dardak perkuat posisi Demokrat di Jatim
"Golkar juga termasuk partai yang bisa menjadi pilihan mas Bayu ke depannya dan Golkar juga relatif stabil urusan faksi-faksi lebih cair," kata Surokim yang juga Peneliti Senior Surabaya Survey Center (SSC) di Surabaya, Jumat.
Diketahui Bayu Airlangga yang juga anggota DPRD Jatim memutuskan mundur dari Demokrat setelah dirinya merasa dizalimi dengan hasil Musda DPD Demokrat Jatim yang digelar di Surabaya pada 20 Januari 2022.
Pada Musda Demokrat Jatim tersebut, Bayu Airlangga mendapat dukungan 25 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Demokrat di Jatim, sedangkan rivalnya Emil Elestianto Dardak (Wakil Gubernur Jatim) meraih 13 dukungan DPC. Namun, DPP Demokrat memutuskan Emil Dardak sebagai Ketua Demokrat Jatim melalui pertimbangan fit and proper test.
Baca juga: Sejumlah DPC dukung Bayu Airlangga sebagai Ketua Demokrat Jatim
"Semua memungkinkan, namanya juga politik, seni kemungkinan dinamis bisa berubah setiap saat," kata Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya (FISIB) UTM ini.
Apalagi, lanjut dia, akses bapak mertua Bayu, Soekarwo (Pakde Karwo) yang kini menjabat sebagai Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) ke semua dan lintas partai di Jawa Timur juga baik. Bahkan Pakde Karwo juga menjadi senior dan mentor banyak politisi di Jatim .
Menurut Surokim, Bayu tentu saja dengan petunjuk Pakde Karwo masih akan melihat lihat anginnya untuk menemukan momentum yang pas dan akan besar kemungkinan akan memilih partai yang bisa memberi karpet merah dan memberi jaminan posisi di pencalegan yang pas atau bahkan mungkin tiket pilkada.
"Golkar termasuk prospektif dan pengaruh Pakde juga cukup kuat di sana. Saya pikir semua masih ditimbang-timbang hingga proses pencalegan nanti. Pakde yang pasti bukan poltisi biasa karena sudah teruji dalam segala medan politik," kata dia.
Baca juga: AHY lantik Emil Dardak sebagai Ketua DPD Demokrat Jatim 2022-2027
Untuk hal seperti ini, lanjut dia, bagi Pakde Karwo bukan hal yang rumit. Situasi ini, menurut dia, adalah bagian dari cara Pakde Karwo mendewasakan Bayu yang pernah menjabat sebagai Plt Sekretaris DPD Partai Demokrat Jatim dan Ketua Muda Mudi Demokrat Jatim agar lebih siap dan tangguh dalam medan politik agar terus bisa mematangkan diri.
Diketahui Ketua DPD Golkar Jatim M. Sarmuji sebelumnya sempat bersilaturahmi dengan Wantimpres Soekarwo di Jakarta pada Sabtu (30/4) lalu. Namun, Sarmuji menegaskan bahwa pertemuan tersebut tidak membahas soal Bayu Airlangga merapat ke Golkar, melainkan membahas terkait masalah ketahanan pangan di Jatim.
Menurut Sarmuji, urusan politik hanya menjadi selingan saja dari sepanjang obrolannya dengan Pakde Karwo.
Baca juga: Direktur ARCI: Faktor Emil Dardak perkuat posisi Demokrat di Jatim
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2022
Tags: