Bogor (ANTARA News) - Organisasi kegawatdaruratan kesehatan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia mengirimkan relawan untuk membantu pengungsi Somalia di Dadaab.

"Tim MER-C yang terdiri atas dua dokter, telah diberangkatkan pada Minggu (4/12) malam ke Nairobi, Kenya," kata Ketua Presidium MER-C Indonesi dr Sarbini Abdul Murad di Bogor, Senin.

Ia menjelaskan, dari Nairobi, tim akan menuju kamp pengungsian Dadaab yang terletak di perbatasan Kenya-Somalia untuk memberi bantuan pelayanan kesehatan bagi ratusan ribu pengungsi di sana.

Kedua dokter itu adalah dr M. Reza S. dan dr T. Meaty F. Dikemukakannya bahwa Dadaab adalah salah satu kamp pengungsian terbesar d dunia.

Warga Somalia mengalami bencana kekeringan, kelaparan dan diperparah oleh konflik di kamp itu.

Untuk mencapai Dadaab diperlukan total waktu delapan hingga sembilan jam perjalanan darat dengan kondisi jalan yang sangat parah. Di samping medan yang berat, hujan deras kerap turun mengguyur wilayah ini.

Ia menjelaskan, dari Nairobi tim harus menuju Kota Garissa, yang diperkirakan akan memakan waktu kurang lebih lima jam.

Dari Garissa tim baru akan menyelesaikan perjalanan sejauh 100 km, atau sekitar tiga hingga empat jam lagi sebelum tiba di Dadaab.

Menurut dia, di Dadaab, tim diagendakan untuk bertugas selama dua pekan.

Di kamp pengungsian tersebut tim akan bekerja sama dengan organisasi IHH Turki, selain tim kesehatan dari negara lainnya.
(A024)