Solo (ANTARA News) - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Persero berhasil menyerap sebanyak 327.422 tenaga kerja periode 2008- November 2011 melalui penyaluran pembiayaan Rp4,46 triliun untuk 73.413 pelaku usaha mikro dan kecil (UMK).

"Penyaluran tersebut lewat 377 Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) yang tersebar 22 provinsi, 188 kabupaten/kota dan 1.670 kecamatan," kata Dirut PT PMN Parman Nataatmadja di Solo, Jateng, akhir pekan lalu.

Dalam acara Media Gathering dengan jajaran pers, di Solo 2-4 Desember 2011 itu, Parman mengatakan, ULaMM kini telah menjadi kontributor terbesar dalam bisnis PNM, menggantikan posisi pembiayaan lembaga keuangan mikro (LKM) dan lembaga keuangan syariah (LKS).

Menurut dia, PNM dalam operasionalnya mengombinasikan dukungan permodalan dan pendampingan pengembangan usaha. Pendampingan usaha oleh PNM itu berlangsung 1-3 bulan bahkan sampai 11 bulan secara gratis atau tanpa dipungut biaya.

Program pendampingan UMK itu antara lain pengembangan kapasitas usaha, kompetensi SDM, pengembangan pasar, jejaring usaha, penerapan teknologi sederhana, pengemasan hingga fasilitasi berbagai pelatihan, serta tekonologi informasi dan komputer.

"PNM menggunakan tenaga ahli dari pihak luar yang disewa dan dibayar secara profesional, dalam pendampingan," katanya.

Parman menjelaskan biaya pendampingan diambilkan dari keuntungan PNM. "Kombinasi pola pembiayaan dan pendampingan di berbagai unit kerja ULaMM cukup efektif mendukung kelangsungan usaha baru dan pengembangan usaha UMK meningkat kelasnya," ujarnya.

Dia memberikan contoh, kelompok UMK beranggotakan 43 pengusaha "rempeyek" di Balaraja, Banten melalui bantuan modal dan pendampingan ULaMM berhasikan menaikan harga produk dari Rp3.000, menjadi Rp11.000, per kotak sehingga omset meningkat per bulan.

Oleh karena itu, katanya, PNM terus merencanakan penambahan ULaMM dan perluasan cakupannya di berbagai daerah, khususnya Indonesia bagian timur, seperti Sulawesi dan Papua.

Pada 2012, PT PNM merecenakan penyalurkan pembiayaan melalui ULaMM akan terus ditingkatkan, selain sebagai perluasan layanan PNM juga mengimbangi semakin habisnya "outstanding" dana Kredit Program eks Bank Indonesia.

Perusahaan itu juga menargetkan penyaluran pembiayaan kepada UMK melalui ULaMM sebesar Rp 2,8 triliun, sehingga diharapkan dapat meningkatkan "outstanding/baki debet" pembiayaan (khusus) ULaMM menjadi sekurang-kurangnya menjadi Rp3,15 triliun.

"Peningkatan ULaMM juga diharapkan meningkatkan kinerja bisnis perusahaan dengan meningkatkan jumlah pendapatan sebesar 40 persen dibandingkan RKAP 2011 menjadi Rp850 miliar, dan peningkatan laba perusahaan 35 persen," kata Parman Nataatmadja.

PT PNM sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dibentuk berdasarkan PP No 38/1999 tentang Penyertaan Modal Negara RI untuk Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) dalam rangka Pengembangan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah.

Kinerja PNM selama dasarwarsa pertama (1999-2009) yaitu total penyaluran pembiayaan mencapai Rp8,3 triliun, jumlah LKS/LKS yang dibantu 1.600 unit, jumlah UMK penerima manfaat sebanyak 1,1 juta UMK serta jumlah tenaga kerja yang diserap 5,5 juta orang.(*)