Jakarta (ANTARA) - Manajer baru Manchester United Erik ten Hag mengakui menghidupkan kembali peruntungan klub barunya itu merupakan tantangan besar, kata pelatih asal Belanda itu dalam komentar pertamanya mengenai tugas barunya sekitar 24 jam setelah membawa Ajax Amsterdam ke puncak klasemen yang sekaligus memastikan Ajax menjuarai Eredivisie untuk ketiga berturut-turut.

Pelatih berusia 52 tahun itu meninggalkan Ajax untuk bergabung di Old Trafford di mana dia akan menawarkan perspektif baru kepada klub yang tersandung tanpa tujuan selama beberapa pekan terakhir musim ini.

"Rasanya sungguh tantangan bisa mengembalikan klub ini ke jalur kemenangan. Opsi-opsinya ada, termasuk secara finansial,” kata dia dalam wawancara dengan majalah Voetbal International, Kamis waktu setempat.

“Saya juga memiliki perasaan yang baik mengenai orang-orang yang ada di sana, dan bahwa kami bisa mengayunkan langkah ke arah itu."

Baca juga: Erik ten Hag enggan komentari anjloknya Manchester United

Ten Hag sebelumnya menolak menjawab pertanyaan soal United, tetapi dalam wawancara itu menjelaskan proses rekrutmen dan apa yang menanti dia.

“Saya tahu United menjalani prosedur yang sangat tepat. Mereka telah melakukan penelusuran, analisis, data, wawancara dengan orang-orang yang bekerja sama dengan saya. Kemudian kami mengadakan serangkaian wawancara," sambung dia seperti dilaporkan kembali Reuters, Jumat.

“Mereka tidak terburu-buru dan demikian juga saya. Rasanya seperti tantangan yang sulit, tetapi fantastis. Di United, ada hal untuk dibangun dan hal untuk dimenangkan. Manchester United adalah nama besar dalam sejarah sepakbola."

"Bukan tanpa alasan mereka menyebut Old Trafford dengan Teater Impian. Ini klub dengan daya pikat besar dalam sepak bola internasional. Semua orang tahu sejarah mereka. Sejarahnya mengesankan tetapi saya juga telah meneliti masa kini dan masa depan dan kemungkinan-kemungkinannya," kata ten Hag.

Baca juga: Manchester United resmi tunjuk Erik ten Hag sebagai pelatih baru

Ten Hag menandaskan bahwa dia tidak mau membiarkan kepindahannya ke Old Trafford mempengaruhi pekerjaannya selama pekan-pekan terakhir bersama Ajax Amsterdam meskipun diselimuti minat dan publisitas seputar penunjukannya itu.

“Banyak yang sudah bocor dan pertanyaan tetap saja bermunculan. Kami mengumumkannya saat semuanya sudah beres. Pada pekan-pekan pertama (negosiasi), ketika dunia luar mengetahuinya, sungguh belum ada kesepakatan, sementara banyak yang berasumsi kesepakatan sudah dicapai," kata dia tentang awal rumor kepindahannya ke Manchester.

Saat itu, Ajax sedang bertarung melawan rivalnya PSV Eindhoven untuk memperebutkan gelar liga. "Tapi saya bisa memisahkan kepentingan Manchester United dan pekerjaan saya di Ajax."

“Ajax tidak pernah dikecewakan, tidak sampai hari terakhir. Klub ini mendapatkan semua perhatian yang dibutuhkannya. Saya selalu mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik dan sepenuhnya fokus kepada Ajax."

Ten Hag selesai bertugas di Ajax pada Minggu pekan ini ketika klub Belanda ini menjalani pertandingan terakhirnya musim ini di kandang Vitesse Arnhem.

Baca juga: Erik Ten Hag tegaskan tidak akan ubah gaya kepelatihan di United
Baca juga: MU inginkan evolusi dari Erik ten Hag, bukan revolusi
Baca juga: Manchester United dan harapan kepada "diktator" Erik ten Hag