Banjir bandang hilangkan 147 rumah
4 Desember 2011 21:08 WIB
Sejumlah aparat keamanan TNI/Polri melakukan pencarian korban banjir bandang di Dusun III Desa Panganai, Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Minggu (4/12). Ditemukan empat korban bernama, Melati (47), Khairudin (47), Suci (7) dan Murni (55) dari enam korban yang hilang. (FOTO ANTARA/Fiqman Sunandar)
Kulawi, Sulawesi Tengah (ANTARA News) - Banjir bandang di Desa Bolapapu, Kecamatan Kulawi Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Sabtu (3/12), mengakibatkan 147 rumah hanyut sehingga ratusan kepala keluarga setempat kehilangan tempat bernaung.
Camat Kulawi, Surtana, di posko utama bencana alam dipusatkan di Dusun Bomba, Minggu malam, mengatakan selain itu tercatat ada 46 rumah tersebar di tiga dusun yaitu Pangana Satu, dan Pangana Dua, serta Dusun Tamurai Desa Bolapapu mengalami rusak berat, dan ringan.
Namun yang paling parah diterjang banjir bandang yakni Dusun Pangana Satu, dan Pangana Dua. Lebih dari separuh rumah penduduk yang ada di dua dusun itu roboh, dan tertimbun pasir, pepohonan, dan batu-batu besar.
Banjir bandang yang melanda tiga dusun di Desa Bolapapu merupakan banjir terbesar selama ini.
Selama ini pernah banjir, tetapi airnya hanya meluap ke pemukiman warga, dan tidak sampai merusak, apalagi menelan korban jiwa.
"Saya bahkan tidak menyangka banjir seperti ini terjadi, sebab sungai yang membela dua dusun di Desa Bolapapu yaitu Dusun Pangana Satu, dan Pangana Dua hanya sungai kecil," katanya.
Hingga hari kedua banjir, prioritas utama yang dilakukan pemerintah kecamatan Kulawi bersama BPBD Provinsi, Kabupaten Sigi, Tagana, Basarnas, personil TNI/Polri adalah mencari dua korban yang hilang.
Dalam beberapa hari ke depan ini masih diprioritaskan untuk mencari dua warga yang hilang. Diduga kuat dua korban yang hilang itu tertimbun di lokasi bencana.
Kedua korban yang belum ditemukan itu bernama Ny Labo (47), dan Ny Theresia (52). Jumlah korban yang meninggal akibat banjir bandang di Kecamatan Kulawi enam orang, empat diantaranya telah ditemukan pada Minggu pagi, dan sore. (BK03)
Camat Kulawi, Surtana, di posko utama bencana alam dipusatkan di Dusun Bomba, Minggu malam, mengatakan selain itu tercatat ada 46 rumah tersebar di tiga dusun yaitu Pangana Satu, dan Pangana Dua, serta Dusun Tamurai Desa Bolapapu mengalami rusak berat, dan ringan.
Namun yang paling parah diterjang banjir bandang yakni Dusun Pangana Satu, dan Pangana Dua. Lebih dari separuh rumah penduduk yang ada di dua dusun itu roboh, dan tertimbun pasir, pepohonan, dan batu-batu besar.
Banjir bandang yang melanda tiga dusun di Desa Bolapapu merupakan banjir terbesar selama ini.
Selama ini pernah banjir, tetapi airnya hanya meluap ke pemukiman warga, dan tidak sampai merusak, apalagi menelan korban jiwa.
"Saya bahkan tidak menyangka banjir seperti ini terjadi, sebab sungai yang membela dua dusun di Desa Bolapapu yaitu Dusun Pangana Satu, dan Pangana Dua hanya sungai kecil," katanya.
Hingga hari kedua banjir, prioritas utama yang dilakukan pemerintah kecamatan Kulawi bersama BPBD Provinsi, Kabupaten Sigi, Tagana, Basarnas, personil TNI/Polri adalah mencari dua korban yang hilang.
Dalam beberapa hari ke depan ini masih diprioritaskan untuk mencari dua warga yang hilang. Diduga kuat dua korban yang hilang itu tertimbun di lokasi bencana.
Kedua korban yang belum ditemukan itu bernama Ny Labo (47), dan Ny Theresia (52). Jumlah korban yang meninggal akibat banjir bandang di Kecamatan Kulawi enam orang, empat diantaranya telah ditemukan pada Minggu pagi, dan sore. (BK03)
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011
Tags: