Empat ternak di Semarang diduga terinfeksi penyakit mulut dan kuku
12 Mei 2022 19:40 WIB
Dokter hewan dari Dinas Pertanian, Perikanan dan Pangan (Dispertanikap) Kabupaten Semarang memeriksa kesehatan ternak sapi saat pemeriksaan penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak di Pasar Hewan Pon Ambarawa, Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Kamis (12/5/2022). Pemeriksaan kesehatan hewan ternak sebelum diperjualbelikan itu guna mencegah penyebaran PMK pada hewan ternak menyusul temuan 15 kasus PMK di Kabupaten Boyolali yang wilayahnya berbatasan dengan Kabupaten Semarang. ANTARA FOTO/ Aji Styawan/rwa.
Semarang (ANTARA) - Dinas Pertanian (Distan) Kota Semarang, Jawa Tengah, memperoleh laporan dugaan enam hewan ternak yang diduga terinfeksi penyakit mulut dan kuku (PMK).
"Ada tiga sapi dan satu kambing yang bergejala awal terinfeksi penyakit mulut dan kuku," kata Kepala Distan Kota Semarang Hernowo Budi Luhur di Semarang, Kamis.
Ia menjelaskan tiga ekor sapi tersebut diketahui berada di wilayah Gunungpati dan seekor kambing di wilayah Mijen.
Meski demikian, lanjut dia, gejala awal keempat ternak tersebut harus dipastikan dahulu melalui pemeriksaan laboratorium.
Pihaknya memastikan keempat hewan ternak tersebut telah dipisahkan dan dalam proses pengobatan, sambil menunggu hasil pemeriksaan laboratorium.
Ia menambahkan edukasi dan sosialisasi kepada para pemangku kepentingan juga dilakukan, termasuk para peternak.
Ia mencontohkan imbauan kepada pedagang agar tidak membeli ternak dari lokasi yang diduga atau sudah ditetapkan oleh Kementerian Pertanian telah terjadi penyebaran penyakit mulut dan kuku.
Selain itu, kata dia, alur distribusi hewan ternak maupun daging, khususnya dalaman isi perut hewan ternak atau jeroan.
"Jeroan, kepala dan tulang yang masuk ke Semarang diimbau agar direbus dahulu," demikian Hernowo Budi Luhur.
Baca juga: 15 ekor sapi di Boyolali positif terjangkit penyakit kuku dan mulut
Baca juga: Pemprov Jateng bentuk unit reaksi cepat cegah PMK pada ternak
Baca juga: Cegah wabah kuku-mulut, Boyolali semprot disinfektan pasar hewan
Baca juga: Kementan segera vaksinasi hewan di wilayah wabah dan nonwabah PMK
"Ada tiga sapi dan satu kambing yang bergejala awal terinfeksi penyakit mulut dan kuku," kata Kepala Distan Kota Semarang Hernowo Budi Luhur di Semarang, Kamis.
Ia menjelaskan tiga ekor sapi tersebut diketahui berada di wilayah Gunungpati dan seekor kambing di wilayah Mijen.
Meski demikian, lanjut dia, gejala awal keempat ternak tersebut harus dipastikan dahulu melalui pemeriksaan laboratorium.
Pihaknya memastikan keempat hewan ternak tersebut telah dipisahkan dan dalam proses pengobatan, sambil menunggu hasil pemeriksaan laboratorium.
Ia menambahkan edukasi dan sosialisasi kepada para pemangku kepentingan juga dilakukan, termasuk para peternak.
Ia mencontohkan imbauan kepada pedagang agar tidak membeli ternak dari lokasi yang diduga atau sudah ditetapkan oleh Kementerian Pertanian telah terjadi penyebaran penyakit mulut dan kuku.
Selain itu, kata dia, alur distribusi hewan ternak maupun daging, khususnya dalaman isi perut hewan ternak atau jeroan.
"Jeroan, kepala dan tulang yang masuk ke Semarang diimbau agar direbus dahulu," demikian Hernowo Budi Luhur.
Baca juga: 15 ekor sapi di Boyolali positif terjangkit penyakit kuku dan mulut
Baca juga: Pemprov Jateng bentuk unit reaksi cepat cegah PMK pada ternak
Baca juga: Cegah wabah kuku-mulut, Boyolali semprot disinfektan pasar hewan
Baca juga: Kementan segera vaksinasi hewan di wilayah wabah dan nonwabah PMK
Pewarta: Immanuel Citra Senjaya
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022
Tags: