Jakarta (ANTARA News) - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqie mengatakan pemilihan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di luar dugaan dengan terpilihnya Abraham Samad sebagai salah satu pimpinan dan kemudian terpilih menjadi ketua KPK.

"Di luar dugaan. Kedua kok seperti tidak ada pertandingan (dalam pemilihan ketua KPK)," kata Jimly di sela peresmian Sekretariat Dapur Dai Nusantara, di Jakarta, Sabtu.

Jimly mengatakan Abraham terpilih menjadi ketua KPK dengan angka telak.

Ia mengatakan selain itu calon pimpinan yang semula diharapkan oleh masyarakat adalah Bambang Widjajanto dan Yunus Husein, namun yang terpilih adalah Abraham yang masih yunior dari segi umur. "Angkanya jauh sekali," katanya sekali lagi.

Namun, Jimly juga mengatakan bahwa jika dilihat dari rekam jejaknya maka Abraham Samad tidak jauh beda dengan Bambang yakni terlihat dalam gerakan anti korupsi. "Rekam jejaknya baik, hanya dia belum berkiprah di nasional. Hanya itu," katanya.

Oleh sebab itu, Jimly tetap optimis atas pimpinan yang baru. "Mudah-mudahan bisa baik. Apalagi kepemimpinan KPK ini kan kolektif, Insya Allah ada perbaikan," katanya.

Untuk itu ia meminta agar Abraham Samad harus menunjukkan kinerjanya sehingga bisa menghilangkan keragu-raguan, apalagi dia sekarang memimpin lembaga yang prestisius.

Selain itu, katanya, Abraham Samad juga harus mempunyai kewibawaan menghadapi lembaga lainnya seperti DPR atau Presiden. Namun, Jimly mengharapkan para pimpinan KPK dapat saling mengisi.

Ditanya kasus apa yang harus segera dikerjakan, Jimly mengatakan ada agenda yang ditunggu masyarakat untuk segara diselesaikan.

Pada pemilihan pimpinan KPK oleh Komisi III DPR, Jumat, Bambang Widjojanto dan Abraham Samad memperoleh suara terbanyak yakni masing-masing 55 suara. Dua calon lainnya yang terpilih sebagai pimpinan KPK yakni Adnan Pandu Praja yang memperoleh 51 suara dan Zulkarnain memperoleh 37 suara.

Sementara itu, pada saat pemilihan ketua KPK perioden 2011-2015, yang dilakukan setelah pemilihan pimpinan KPK, Abraham Samad terpilih dengan memperoleh 43 suara. Sementara Ketua KPK sebelumnya Busyro Muqoddas memperoleh lima suara, Bambang Widjajanto empat, Zulkarnaen tiga suara, dan Adnan Pandu Praja satu suara.

Saat memberikan sambutan peresmian Sekretariat Dapur Dai Nusantara, Jumly meminta agar para dai juga berdakwah dalam masalah politik, ekonomi da kemasyarakatan.

Dia mengatakan saat ini dakwah lebih banyak membahas masalah politik atau kenegaraan, sedang yang dikaitkan bisnis atau usaha serta kepentingan masyarakat masih sedikit. "Harusnya seimbang ketiganya itu," katanya.

Untuk itu, katanya, harus ada strategi baru dalam berdakwah khususnya mengenai ekonomi dan kemasyarakatan.

Jimli juga menyambut baik kegiatan pengobatan massal yang dilakukan bersamaan dengan peresmian sekretariat tersebut.

(T.U002/M019)