Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, Jawa Timur berupaya untuk memperkuat pemberian edukasi kepada masyarakat kota itu dalam upaya untuk mengantisipasi adanya kasus hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya.

Kepala Dinkes Kota Malang dr Husnul Muarif di Kota Malang, Kamis mengatakan bahwa pemberian edukasi kepada masyarakat tersebut disampaikan melalui fasilitas layanan kesehatan yang ada di wilayah Kota Malang.

"Kami perkuat edukasi kepada masyarakat. Terutama adalah pemahaman kepada semua fasilitas layanan kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas, klinik dan organisasi profesi," katanya.

Ia menjelaskanedukasi kepada masyarakat melalui fasilitas layanan kesehatan dan organisasi profesi yang ada di wilayah Kota Malang tersebut merupakan langkah untuk meneruskan Surat Edaran dari Kementerian Kesehatan.

Dengan langkah tersebut, lanjutnya, para tenaga kesehatan yang ada pada fasilitas layanan kesehatan di wilayah tersebut bisa mengenali tanda-tanda hepatitis akut yang masih belum diketahui penyebabnya itu.

"Dengan begitu, nantinya mereka bisa memberikan edukasi dan informasi ataupun tata laksana sesuai kemampuan fasilitas layanan kesehatan," katanya.

Ia menambahkan hingga saat ini Dinas Kesehatan Kota Malang masih belum menerima laporan dari masyarakat terkait adanya kasus hepatitis akut tersebut. Namun, masyarakat diminta untuk tetap waspada terhadap penyakit tersebut.

Ia mengimbau masyarakat agar tidak terlalu takut dan khawatir karena pencegahan bisa dilakukan sedini mungkin. Masyarakat juga diminta untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat mulai dari aspek makanan dan minuman yang dikonsumsi.

Ia menjelaskan, ada sejumlah tanda-tanda hepatitis akut yang perlu diwaspadai para orang tua terhadap anak-anak mereka. Sejumlah tanda-tanda tersebut diharapkan bisa membuat para orang tua untuk mengambil langkah antisipasi secepat mungkin.

Sejumlah tanda-tanda hepatitis akut tersebut adalah adanya perubahan warna ke kuning pada kulit dan mata, kemudian air kencing berwarna seperti teh dan kotoran berwarna pucat. Selain itu, terjadi gangguan pencernaan seperti mual, muntah kemudian diare.

"Kemudian juga demam. Tiga gejala itu sebenarnya gejala umum, bukan hepatitis akut itu. Namun, dengan gejala tersebut bisa dideteksi warga agar bisa segera menghubungi faskes terdekat untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," demikian Husnul Muarif .

Baca juga: Pemprov Jatim waspadai hepatitis akut bergejala berat pada anak

Baca juga: Diduga akibat hepatitis akut, satu anak di Tulungagung meninggal

Baca juga: Fasilitas kesehatan Surabaya antisipasi penyebaran hepatitis akut

Baca juga: Kadinkes : Belum ditemukan kasus hepatitis akut di Jawa Timur