PBB (ANTARA) - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres sangat prihatin dengan situasi di Sri Lanka, kata Farhan Haq, wakil juru bicaranya, pada Rabu (11/5).
"Apa yang bisa saya sampaikan adalah bahwa sekjen sangat prihatin dengan eskalasi kekerasan di Sri Lanka. Dia mengutuk semua kekerasan dan menyerukan kepada semua pihak untuk menahan diri," kata Haq.
Guterres terus mendorong semua pemangku kepentingan Sri Lanka untuk menemukan solusi atas berbagai masalah saat ini melalui dialog, kata juru bicara tersebut.
Unjuk rasa yang diwarnai kekerasan di Sri Lanka menyebabkan pengunduran diri Perdana Menteri Mahinda Rajapaksa pada Senin (9/5). Jam malam nasional pun kemudian diberlakukan. Kementerian Pertahanan Sri Lanka pada Selasa (10/5) memerintahkan angkatan bersenjata untuk menembaki siapa pun yang menjarah properti publik atau mengakibatkan kerugian bagi orang lain.
Sri Lanka jatuh ke dalam krisis ekonomi selama berpekan-pekan yang bermula dari kekurangan devisa, yang kemudian menyebabkan kekurangan sejumlah pasokan penting, seperti bahan bakar, makanan dan obat-obatan.
Sekjen PBB suarakan keprihatinan atas situasi di Sri Lanka
12 Mei 2022 11:45 WIB
Eskalasi kekerasan di Sri Lanka
Pewarta: Xinhua
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2022
Tags: