Terdeteksi tujuh obyek diduga mobil di Sungai Mahakam
2 Desember 2011 20:24 WIB
Jembatan Kartanegara di Sungai Mahakam, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, yang ambruk Sabtu sore (26/11) sekitar pukul 16. 30 Wita yang menelan banyak korban jiwa. (FOTO ANTARA/Amirullah)
Tenggarong (ANTARA News) - Sebuah mobil yang terjebak di kerangka Jembatan Kartanegara sudah bergeser karena arus, sementara petugas mendeteksi ada tujuh obyek diduga mobil, masih berada di dalam Sungai Mahakam.
"Kecepatan arus di bawah sungai lebih dari dua knot sehingga kendaraan yang sebelumnya terjebak sudah bergeser keluar dari kerangka jembatan," ungkap Kapolda Kaltim, Inspektur Jenderal Polisi Bambang Widaryatmo, kepada wartawan di Tenggaorong, Jumat.
Terdapat tujuh benda yang diduga mobil, kata Bambang Widaryatmo, berhasil dideteksi oleh sonar tiga dimensi Badan Pengkajian Dan Penerapan Teknologi berada di dalam Sungai Mahakam.
"Tersisa satu benda yang diduga mobil masih berada di dalam kerangka jembatan sementara sisanya sudah bergeser. Para penyelam terus berupaya mencari objek tersebut tetapi karena arus dibawah sungai cukup deras sehingga proses pencarian sedikit terhambat," katanya.
"Kami sudah menyiapkan tali untuk mengikat objek itu tetapi karena arus sangat kuat sehingga sulit ditemukan namun saat ini kerangka jembatan sudah diikat dan diberi tanda sehingga sewaktu-waktu bisa ditarik," ungkap Bambang Widaryatmo.
Tiang pylon Jembatan Kartanegara yang sebelumnya mengalami kemiringan hingga dua cm, lanjut Bambang Widaryatmo, saat ini sudah dalam kondisi aman.
"Tiang pylon jembatan sudah aman dan kami juga telah berkoordinasi dengan pihak Pekerjaan Umum dan sejak kemarin mereka telah melakukan pengelasan," kata Bambang Widaryatmo.
Polisi, kata dia, juga masih mempertimbangkan untuk mengizinkan ponton pengangkut batubara melintas di lokasi bekas ambruknya Jembatan Kartanegara tersebut.
"Kami masih berkoordinasi dengan berbagai pihak, apakah jalur tersebut sudah bisa dilalui pontong batubara atau tidak. Jika gelombang yang ditimbulkan ponton batubara menimbulkan getaran yang membahayakan tiang jembatan maka kita tidak akan mengizinkannya," kata Bambang Widaryatmo.
Sebelumnya, Kepala Seksi Pengamanan dan Penertiban Kantor Administrator Pelabuhan Samarinda, M. Yamin mengatakan, perahu pengangkut Bahan Bakar Minyak (BBM) dan sembako ke pedalaman Kaltim telah diizinkan melintas di lokasi ambruknya Jembatan Kartanegara.
"Berdasarkan hasil rapat Muspida Kutai Kartanegara, kapal pengangkut BBM dan sembako akhirnya diizinkan melintas antara pukul 18.00 hingga 24.00 Wita. Namun, mereka juga diminta membuat pernyataan tidak akan menuntut pemerintah jika terjadi sesuatu," ungkap M Yamin.
(A053/A041)
"Kecepatan arus di bawah sungai lebih dari dua knot sehingga kendaraan yang sebelumnya terjebak sudah bergeser keluar dari kerangka jembatan," ungkap Kapolda Kaltim, Inspektur Jenderal Polisi Bambang Widaryatmo, kepada wartawan di Tenggaorong, Jumat.
Terdapat tujuh benda yang diduga mobil, kata Bambang Widaryatmo, berhasil dideteksi oleh sonar tiga dimensi Badan Pengkajian Dan Penerapan Teknologi berada di dalam Sungai Mahakam.
"Tersisa satu benda yang diduga mobil masih berada di dalam kerangka jembatan sementara sisanya sudah bergeser. Para penyelam terus berupaya mencari objek tersebut tetapi karena arus dibawah sungai cukup deras sehingga proses pencarian sedikit terhambat," katanya.
"Kami sudah menyiapkan tali untuk mengikat objek itu tetapi karena arus sangat kuat sehingga sulit ditemukan namun saat ini kerangka jembatan sudah diikat dan diberi tanda sehingga sewaktu-waktu bisa ditarik," ungkap Bambang Widaryatmo.
Tiang pylon Jembatan Kartanegara yang sebelumnya mengalami kemiringan hingga dua cm, lanjut Bambang Widaryatmo, saat ini sudah dalam kondisi aman.
"Tiang pylon jembatan sudah aman dan kami juga telah berkoordinasi dengan pihak Pekerjaan Umum dan sejak kemarin mereka telah melakukan pengelasan," kata Bambang Widaryatmo.
Polisi, kata dia, juga masih mempertimbangkan untuk mengizinkan ponton pengangkut batubara melintas di lokasi bekas ambruknya Jembatan Kartanegara tersebut.
"Kami masih berkoordinasi dengan berbagai pihak, apakah jalur tersebut sudah bisa dilalui pontong batubara atau tidak. Jika gelombang yang ditimbulkan ponton batubara menimbulkan getaran yang membahayakan tiang jembatan maka kita tidak akan mengizinkannya," kata Bambang Widaryatmo.
Sebelumnya, Kepala Seksi Pengamanan dan Penertiban Kantor Administrator Pelabuhan Samarinda, M. Yamin mengatakan, perahu pengangkut Bahan Bakar Minyak (BBM) dan sembako ke pedalaman Kaltim telah diizinkan melintas di lokasi ambruknya Jembatan Kartanegara.
"Berdasarkan hasil rapat Muspida Kutai Kartanegara, kapal pengangkut BBM dan sembako akhirnya diizinkan melintas antara pukul 18.00 hingga 24.00 Wita. Namun, mereka juga diminta membuat pernyataan tidak akan menuntut pemerintah jika terjadi sesuatu," ungkap M Yamin.
(A053/A041)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011
Tags: